Bisnis.com, MEDAN - Operasi pasar selama dua minggu menjadi pilihan yang diambil Pemerintah Kota Medan guna menekan harga bahan pangan yang merangkak naik dalam sebulan terakhir.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan Syarif Amansyah Lubis mengatakan, Pemkot bekerjasama dengan Perum Bulog Divre Sumut menggelar operasi pasar untuk mengantisipasi lonjakan harga sejumlah bahan komoditas pangan menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2018.
"Operasi pasar akan terus dilakukan sampai harga benar-benar stabil kembali," ujarnya, Jumat (8/12/2017).
Dalam operasi pasar sejumlah bahan komoditas pangan dijual jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran.
Misalnya, cabai merah yang hanya dijual Rp35.000 per kg dari harga pasar yang berada pada kisaran Rp40.000--Rp50.000 per kg.
Kemudian cabai rawit yang di pasaran telah mencapai Rp41.000 per kg, tetapi dalam operasi pasar hanya dijual Rp30.000 per kg.
Lalu beras dijual dengan harga Rp8.100 per kg, sedangkan di pasaran Rp10.000 per kg.Selanjutnya gula pasir yang dijual hanya Rp12.000 per kg dan minyak goreng Rp12.000 per liter.
Guna menghindari penyimpangan dan untuk distribusi yang merata, lanjutnya, Pemkot Medan membatasi kuantitas pembelian.
Untuk komoditas beras, masyarakat hanya diperbolehkan membeli satu goni berukurang 5 kg. Sedangkan komiditas lain hanya boleh dibeli sebanyak 1 kg.
Adapun operasi pasar tersebut digelar di kawasan Kecamatan Medan Baru pada 11-24 Desember.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut melansir data inflasi yang menyebutkan bahwa kelompok bahan makanan menjadi penyumbang terbesar inflasi Kota Medan pada November 2017.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS, Kota Medan mengalami inflasi sebesar 0,40% pada November akibat adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks semua kelompok pengeluaran.
Adapun kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar inflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,35%.