Bisnis.com, MEDAN - Badan Pusat Statistik mencatat kelompok bahan makanan menjadi penyumbang terbesar inflasi Kota Medan pada November 2017.
Kepala Bidang Statistik BPS Sumut Bismark SP Sitinjak mengungkapkan, perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Medan pada November 2017 secara umum menunjukkan adanya peningkatan.
"Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan ini Kota Medan mengalami inflasi sebesar 0,40%," ujarnya di Medan, Senin (4/12/2017).
Dia menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks semua kelompok pengeluaran.
Pada November 2017 kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar inflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,35%.
Sedangkan kelompok lain relatif tidak terlalu menekan, seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,00% serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03%.
Kemudian kelompok sandang 0,01%; kelompok kesehatan 0,01%; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,00% serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,00%.
Adapun komoditas utama penyumbang inflasi selama November 2017 di Medan adalah cabai merah, bawang merah, sawi putih, cabai rawit, batu bata/batu tela, telur ayam ras dan bahan bakar rumah tangga.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, seluruh kota mengalami inflasi dan tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,11% dengan IHK 136,07. Sedangkan yang terendah terjadi di Tanjungpinang sebesar 0,04% dengan IHK 129,18.
Pada November 2017, lanjutnya, seluruh kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi, a.l. Sibolga 1,11%, Pematangsiantar 0,32%, Medan 0,40% dan Padangsidimpuan sebesar 0,64%.
"Dengan demikian, Sumatera Utara pada bulan November 2017 mengalami inflasi sebesar 0,42%."