Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perhelatan Kahiyang Kerek Okupansi Hotel di Medan

Perhelatan pesta adat dan resepsi pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution di Medan, yang sarat akan unsur budaya setidaknya memberi berkah bagi sektor perhotelan dan restaurant di Ibukota Sumatra Utara tersebut.
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo menggunakan pakaian adat Batak menyapa warga ketika tiba di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Minggu (21/8). - Antara
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo menggunakan pakaian adat Batak menyapa warga ketika tiba di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Minggu (21/8). - Antara

Bisnis.com, MEDAN-- Perhelatan pesta adat dan resepsi pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Bobby Afif Nasution di Medan, yang sarat akan unsur budaya setidaknya memberi berkah bagi sektor perhotelan dan restaurant di Ibukota Sumatra Utara tersebut.

Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Sumatra Utara mencatat tingkat okupansi hotel di Kota Medan meningkat rata-rata di atas 80% hingga akhir bulan ini.

“Kalau di awal bulan masih di atas 50%, tetapi saat ini rata-rata sudah di atas 80%. Kenaikan okupansi ini terjadi setelah tanggal 20 November lalu, karena tentunya para tamu undangan dari luar kota akan berdatangan ke kota ini dan mengetahui bagaimana Medan,” kata Ketua PHRI Sumatra Utara, Denny Wardhana, ketika dihubungi Bisnis, Selasa (21/11).

Denny mengungkapkan rangkaian pesta adat dan resepsi pernikahan Kahiyang dengan Bobby di Medan memberi dampak positif bagi industri perhotelan dan restaurant di daerah ini.

“Pastinya para tamu juga mencicipi kuliner Kota Medan. Yang khas dari kota ini kan durian. Tentunya ini meningkatkan pendapatan restaurant dan pelaku sektor UKM. Jadi perhelatan ini memberi berkah buat semua,” jelas Denny.

Berdasarkan data PHRI, jumlah kamar hotel mulai dari bintang tiga hingga bintang lima di Kota Medan saat ini mencapai 5.000 kamar. Jumlah tersebut belum termasuk kamar dari hotel non bintang dan akomodasi lain seperti residence dan apartemen yang disewakan.

Pesta ngunduh mantu pernikahan Kahiyang yang merupakan putri asal Solo dengan Bobby, pria berdarah Mandailing, di Kota Medan ini sarat dengan unsur budaya. Setidaknya hal tersebut disampaikan oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol, Paulus Waterpauw.

"Pertama kami bersepakat rangkaian kawinan yang ada unsur budaya. Sangat membahagiakan ada penampilan adat budaya. Artinya, budaya milik bangsa di Sumut harus ditampilkan," ucap Kapolda, di sela kegiatan peninjauan persiapan pemberian marga bagi Kahiyang.

Pada 24- 25 November akan digelar pesta adat Mandailing dan resepsi pada 26 November di rumah kediaman Bobby di kawasan Setiabudi, Medan. Pada rangkaian resepsi ‘Ngunduh Mantu’ tersebut rencananya akan digelar kirab budaya yang setidaknya melibatkan 15 kereta delman (sado) dari Kota Brastagi dan 200 polisi wanita yang mengenakan pakaian adat.

Simulasi atau kirab tersebut telah dilaksanakan dan dipimpin oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Cucu Somantri pada Selasa kemarin. Kedua pejabat itu pun tampak ikut dalam rombongan peserta dengan menaiki kereta delman yang nantinya akan membawa rombongan Presiden.

Jarak yang akan ditempuh dalam prosesi kirab tersebut mulai dari International Convention Center (MICC) menuju lokasi resepsi, Komplek Setia Budi Indah BHR (Bukit Hijau Regency) sekitar 2 kilometer. Kahiyang-Bobby rencananya akan menaiki sado yang sudah dihias. Dalam gladi tersebut, tampak Kasat Brimob Polda Sumut Kombes Pol. Zulfikar memerankan diri menjadi Presiden RI, yang nantinya Presiden Joko Widodo akan menaiki kereta delman tersebut saat pelaksanaan kirab nanti.

Kapolda Sumut menambahkan, TNI dan Polri akan mengikuti kirab budaya gunakan pakaian adat. Rencananya, 200 polisi wanita yang mengenakan pakaian tradisional mengikuti kirab budaya di acara resepsi pernikahan pada Minggu (26/11).

Kapolda mengharapkan, masyarakat dapat bekerja sama dengan kepolisian. Pasalnya, akan ada pengalihan arus lalu lintas saat acara pernikahan tetapi rekayasa arus lalu lintas hanya sesaat alias tidak lama.

"Pola lama yang menghentikan aktivitas masyarakat dan saya bersama Pangdam Bukit Barisan sudah mengatur keamanan. Untuk acara pemberian marga pada hari ini [kemarin] dikerahkan 300 personel gabungan," katanya.

Pemberian Marga

Kemarin, Kahiyang Ayu resmi menyandang Boru Siregar, usai menjalani prosesi pemberian marga di kediaman paman Bobby, Doli Sinomba Siregar, di Medan Johor.

Tampil anggun mengenakan gaun brokat warna pink yang senada dengan kerudungnya, Kahiyang Ayu bersama suaminya, hadir di lokasi acara sekitar pukul 10:00 WIB, dan keduanya langsung disambut tari tarian dan musik Mandailing. Adapun Bobby mengenakan kemeja warna pink yang dipadukan dengan jas, serta kain songket dan peci.

Setibanya di kediaman Doli Sinomba Siregar, Kahiyang Ayu dan suami, langsung dipandu duduk di tengah para Raja Adat. Kahiyang Ayu resmi menyandang marga Siregar sekitar pukul 11: 15 WIB ditandai pemukulan gondang tiga kali dan lemparan beras kuning.

Setelah permohonan dari keluarga Bobby, dan disetujui para Raja, paman Bobby, Doli Siregar menyampaikan agar Kahiyang bangga dengan marga Siregar. "Jangan sungkan-sungkan memakai marga yang kini menjadi Kahiyang Ayu Siregar setelah ditabalkan," ujarnya.

Sekitar pukul 11.15 WIB, ditandai dengan pemukulan gondang sebanyak tiga kali dan lemparan beras kuning, Kahiyang resmi menjadi Kahiyang Ayu Boru Siregar dengan pemberian sertifikat. Sah menyandang Boru Siregar, Kahiyang Ayu mendapatkan keris yang bermakna sebagai perisai. Kahiyang juga memperoleh abit Batak (ulos) lalu menjalani prosesi manortor para raja.

"Saya mengucapkan terima kasih. Semoga saya bisa mengamalkan apa yang disampaikan para Raja-raja. Semoga kami bisa jadi keluarga Sakinah, Mawaddah dan Warrahmah, " ujar Kahiyang singkat di atas pelaminan. "Semoga marga yang diberikan bisa dijaga dengan baik, " imbuh Bobby.

Sebelum pasangan pengantin baru ini menyampaikan rasa terima kasih, terlebih dahulu mengikuti prosesi upah-upah yang diakhiri dengan suap-suapan nasi dan lauk daging kerbau. Hal ini mengandung makna kasih sayang antar keduanya.

Latifah Hanum, kakak sepupu Doli Sinomba Siregar, menjelaskan kerbau adalah upah-upah paling tinggi. “Kepala kerbau ini simbol kemakmuran,” ujar Latifah. Sementara keris yang dibalut kain kuning bermakna agar menjadi perisai bagi Kahiyang. "Ini diberikan setelah setelah resmi jadi boru Siregar," ujarnya.

Untuk diketahui bahwa Kahiyang Ayu harus disematkan marga Siregar karena Bobby mempersunting gadis diluar suku Mandailing. Sebelumnya paman Bobby, Doli Siregar mengatakan bahwa Kahiyang akan diberi marga Siregar karena marga inilah marga ibunda Bobby, yang disapa Kahiyang sebagai Namboru atau lbu Mertua. "ltulah sebabnya acara pemberian marga ini diadakan di rumah saya, selaku tulang atau kakak laki-lakinya ibundanya Bobby," ucapnya.

Sementara itu, Menko Perekonomian Darmin Nasution yang mewakili keluarga Bobby, mengatakan setelah menyandang marga Siregar, Kahiyang pun punya kewajiban dan hak. Darmin berpesan agar Kahiyang harus banyak belajar agar memahami istilah panggilan yang ada di adat Tapanuli Selatan.

Turut hadir pula Pangkostrad Erry Ramayadi, Gubenur Sumut, Erry Nuradi, Walikota Medan, Dzulmi Eldin, Raja Panusunan Bulung (Raja Siregar sekaligus pemimpin jalannya acara), dan pejabat lainnya.

"Mereka akan kemari untuk menyampaikan hasrat kalau ingin mendapatkan marga Siregar agar nanti pada acara tanggal 24-26 November tidak ada lagi ganjalan untuk acara tersebut," jelas Doli Siregar.

Prosesi mangalehan marga bagi Kahiyang tersebut mampu menarik antusiasme warga kota Medan. Di luar kediaman Doli Siregar, warga berbondong-bondong melihat acara pemberian marga tersebut. Selain untuk melihat acara adat, warga juga mengaku penasaran untuk melihat wajah putri orang nomor satu di Indonesia ini.

"Kami ingin melihat langsung muka anak Pak Jokowi. Ternyata mukanya cantik,” ucap salah seorang warga Marendal, Medan, Risna. Terpisah, Nur Aliah Siregar‎, salah satu warga, mengungkapkan rasa bangga atas pemberian marga Siregar yang diberikan kepada Kahiyang. Dia meyakini marga Siregar akan lebih terkenal di Indonesia setelah disematkan kepada putri Presiden Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Siti Munawaroh
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper