Bisnis.com, JAKARTA – Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Waskita Karya (Persero) Tbk., mendapatkan tambahan pinjaman senilai Rp1,4 triliun dari sejumlah kreditur untuk proyek kereta ringan (LRT) Palembang, Sumatera Selatan.
Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hardiati memaparkan perusahaan semula mendapatkan fasilitas sebesar Rp4,59 triliun. Dengan tambahan tersebut, fasilitas pinjaman yang diperoleh Waskita Karya sebesar Rp5,99 triliun.
Pinjaman itu diberikan oleh sejumlah bank seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., selakumandated lead arranger dan bookrunner dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd selaku mandated lead arranger.
Selain itu, anggota kreditur sindikasi antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT Bank Pembangunan Daerah Surnatera Selatan - Bangka Belitung, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Papua, PT Bank ICBC Indonesia dan PT Bank Pembangunan Daerah Riau.
“Adapun fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha utama perseroan dalam rangka pembanqunan proyek LRT Palembang, sehubungan dengan risiko pembayaran karena belum adanya kepastian mengenai pagu anggaran Departemen Perhubungan tahun 2018 yang bergantung terhadap APBN 2018,” paparnya dalam pengumuman melalui laman Bursa Efek Indonesia, Kamis (2/11/2017).
Dengan demikian, menurut publikasi itu, apabila transaksi tersebut tidak dilakukan dapat berpengaruh secara langsung terhadap perseroan sebagai kontraktor pada proyek pembangunan LRT Palembang tersebut.
Proyek LRT di Palembang merupakan salah satu proyek strategis yang dibangun pemerintah untuk mendukung perhelatan akbar kompetisi olah raga tingkat Asia, Asian Games, pada 2018 mendatang di Jakarta dan Palembang.
LRT Palembang membentang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin sampai dengan Komplek Olahraga Jakabaring sepanjang 23,40 kilometer dan melintasi Sungai Musi dengan bentang sungai 435 meter.
Proyek milik Kementerian Perhubungan ini dikerjakan oleh Waskita dengan nilai kontrak Rp 10.9 triliun dengan jangka waktu pelaksanaan mulai tgl 21 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 30 Juni 2018.
Perkembangan fisik proyek itu mencapai 68,05% sampai dengan Oktober 2017. Pada Desember 2017, perkembangan proyek LRT direncanakan akan mencapai progres 80,82%. Proyek itu diharapkan akan beroperasi pada Juni 2018.