Bisnis.com, MEDAN - Bank Indonesia mengapresiasi Tim Pengendali Inflasi Daerah di Sumatra Utara karena telah membuat terobosan baru dalam menekan laju inflasi di daerahnya melalui Sertifikasi Benih Bawang Merah.
Apresiasi tersebut disampaikan Sugeng, Deputi Gubernur Bank Indonesia yang datang mewakili Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam Pembukaan Festival Ekonomi Syariah di Medan, Jumat (6/10/2017) malam.
"Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan apresiasi terhadap berbagai prestasi Tim Pengendali Inflasi Daerah di Provinsi Sumatera Utara, seperti TPID di Tebingginggi pada 2016 dan TPID di Medan melalui program Sertifikasi Benih Bawang Merah," paparnya.
Menurut Sugeng, realisasi inflasi yang terkendali tidak terlepas dari kontribusi positif berbagai kebijakan yang ditempuh Pemerintah serta koordinasi yang kuat bersama Bank Indonesia di tingkat pusat dan daerah.
Ke depan, katanya, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan bersama Pemerintah Pusat dan daerah terkait dengan pengendalian inflasi agar tetap berada dalam kisaran yang ditetapkan. Yakni 4%--1% pada 2017 serta 3,5%--1% pada 2018 dan 2019.
Saat ini kinerja ekonomi Indonesia dapat tumbuh di atas 5% dengan inflasi yang terkendali di level yang rendah, 3,71% (yoy) pada September 2017.
Perekonomian juga selalu diarahkan untuk mencapai kestabilan makro yang mana dengan kestabilan yang dicapai, dalam dua bulan terakhir Bank Indonesia telah melakukan penurunan suku bunga kebijakan untuk lebih mendorong pertumbuhan ekonomi.
Badan Pusat Statistik mencatat, harga berbagai komoditas di Kota Medan pada September 2017 secara umum menunjukkan adanya peningkatan. Dari pemantauannya, inflasi di Medan terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Adapun komoditas-komiditas yang mengalami peningkatan harga paling tinggi pada September 2017 adalah cabai rawit dan cabai merah, masing-masing sebesar 35,94% dan 28,82%. Diikuti tomat buah (17,09%), tongkol (10,98%), dencis (4,03%), nasi dengan lauk (2,81%) dan daging ayam ras (2,24%).