Bisnis.com, MEDAN --Nutricia Sarihusada (Danone Grup) mengajak orang tua khususnya para ibu untuk memahami pangan kemasan yang aman melalui kampanye “Pangan Aman, Hidup Sehat”.
Kampanye ini diklaim sebagai bukti komitmen perusahaan dalam mewujudkan pangan yang aman melalui pemenuhan kebutuhan nutrisi yang sesuai bagi anak-anak Indonesia. Pemahaman akan pangan yang aman secara holistik demi hidup yang lebih sehat bagi seluruh anggota keluarga dinilai penting di era modern saat ini.
Pasalnya, kehidupan masyarakat saat ini tidak bisa dilepaskan dari pangan kemasan yang beragam jenisnya.
Communications Director Grup Danone di Indonesia, Arif Mujahidin, menegaskan kampanye 'Pangan Aman, Hidup Sehat' merupakan wujud nyata komitmen Nutricia Sarihusada selaku produsen terhadap para konsumen.
“Komitmen ini kami wujudkan melalui berbagai kanal, salah satunya adalah melalui kanal media digital Nutrisi Untuk Bangsa. Ddiharapkannantinya masyarakat menjadi konsumen yang cerdas dan bijak dalam memilih dan mengonsumsi produk pangan kemasan, seperti susu yang terfortifikasi,” kata Arif, pada pertemuan dengan media, Kamis (5/10).
Dia menegaskan sudah merupakan tanggung jawab orang tua untuk memastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh keluarga bersifat aman. Terlebih apabila anak-anak berada dalam masa pertumbuhan emas. “Intervensi yang tepat dari orang tua dalam hal pangan kemasan akan berdampak besar pada kualitas anak-anak Indonesia ke depannya,” jelas Arif.
Dalam kesempatan itu, Halim Nababan, Pakar Pangan Aman menjelaskan pangan kemasan yang aman dan bermutu memiliki pengaruh bagi kesehatan manusia. “Di tengah beragam pangan kemasan yang ada di pasaran, orang tua harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang prinsip pangan kemasan yang aman beserta pengetahuan konsumsi yang tepat yaitu agar seimbang dan sesuai dengan kelompok usia, serta jangan dilupakan penyajian yang tepat,” papar Halim.
Pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengedukasi masyarakat menjadi konsumen yang cerdas melalui program cek KLIK, yaitu cek kemasan dalam kondisi baik, baca informasi produk pada label, pastikan memiliki izin edar, dan cek masa kedaluwarsanya.
Lebih lanjut Halim mengatakan sudah sebaiknya Nutricia Sarihusada mendukung program pemerintah agar semakin banyak masyarakat menjadi konsumen yang cerdas. Harapannya, perilaku pembelian serta konsumsi masyarakat menjadi lebih tepat baik dari penyimpanan, takaran, penyajian serta kelompok umurnya.
Menurut laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, kualitas protein yang dikonsumsi oleh rata-rata masyarakat Indonesia masih rendah disebabkan adanya ketidakseimbangan antara konsumsi protein hewani dan protein nabati dimana kualitas protein hewani seperti susu, ayam, ikan dan telur lebih baik.
Terkait kondisi tersebut, Paker Nutrisi Klinis dari Universitas Sumatra Utara, Dina Keumalasari, mengatakan tidak ada satupun jenis makanan tertentu yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
“Karenanya, kebutuhan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) harus dipenuhi melalui asupan makanan yang beragam. Kebutuhan zat gizi mikro yang meliputi vitamin dan mineral juga harus diperhatikan,” tukas Dina.
Dia menilai produk susu yang terfortifikasi juga merupakan salah satu produk pangan yang memiliki zat gizi makro dan mikro serta zat esensial lainnya, yang dibutuhkan anak dalam masa pertumbuhan maupun untuk ibu hamil dan menyusui.