Bisnis.com, PALEMBANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Sumatra Selatan masih terus meningkat yakni mencapai US$2,18 miliar hingga Juli 2017 dibanding periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan nilai ekspor tersebut tidak lain masih dipicu perkembangan harga komoditas nonmigas andalan Sumsel berupa karet yang lebih baik dibanding tahun lalu.
Kepala BPS Sumsel Yos Rusdiansyah mengatakan, nilai ekspor Sumsel meningkat baik secara bulanan (month to month) maupun tahunan (year on year).
"Jika dibandingkan ekspor periode Januari--Juli 2016 dengan periode yang sama tahun ini maka terjadi lonjakan ekspor sebesar 108,76%," katanya, Selasa (5/9/2017).
Yos memaparkan ekspor Sumsel tercatat senilai US$2,18 miliar masih didominasi ekspor nonmigas di mana sebanyak US$2,06 miliar, sementara ekspor migas US$123 juta.
Dia memerinci untuk ekspor nonmigas, peningkatan tertinggi masih terjadi pada komoditas karet dari semula US$674,67 juta pada 2016 naik menjadi US$1,26 miliar pada periode Januari--Juli 2017.
Sementara itu, untuk negara tujuan, kata Yos, ekspor Sumsel masih ditujukan kepada Amerika Serikat, India dan China.
"Menurut sektor, kontribusi produk industri masih mendominasi yakni sebesar 80,49%. Sementara kontribusi produk pertambangan sebesar 12,85% dan ekspor migas sebesar 5,65%," katanya.
Karet Masih Menyokong Kenaikan Ekspor Sumsel
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Sumatra Selatan masih terus meningkat yakni mencapai US$2,18 miliar hingga Juli 2017 dibanding periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : News Editor
Topik
Konten Premium