Bisnis.com, PELALAWAN-Program Desa Bebas Api terbukti ampuh dalam menekan kebakaran hutan di beberapa wilayah yang ada di Riau.
Jim Gafur, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, mengatakan luasan lahan dan hutan yang terbakar di Riau sebenarnya mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal itu disebabkan efektifnya sejumlah program pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melibatkan masyarakat.
“Luas lahan yang terbakar pada 2014 mencapai 22.000 hektare lebih, sedangkan pada 2015 hanya sekitar 5.400 hektare. Hembusan angin yang mengarah ke utara membuat Riau dikepung asap, dan kembali disalahkan,” katanya di Pelalawan, Selasa (22/8).
Dia menuturkan pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk provinsi tetangga untuk mencegah kebakaran hutan.
Zulbahri, Manager Sustainability Asian Agri, mengatakan Program Desa Bebas Api periode 2016 melibatkan sembilan desa di Riau dan Jambi. Dari program tersebut, pihaknya bersama masyarakat berhasil menekan angka luasan lahan yang terbakar menjadi 7,98 hektare dari 13,75 hektare pada tahun sebelumnya.
Zulbahri menyebut keterlibatan masyarakat menjadi kunci penting keberhasilan pencegahan karhutla di sekitar wilayah operasi Asian Agri. Pemberdayaan masyarakat juga terbukti mampu meningkatkan kepedulian terhadap karhutla di wilayahnya.
Montty Girianna, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan pengelolaan anggaran masih menjadi kendala dalam pelaksanaan Program Desa Bebas Api.
Pasalnya, program tersebut melibatkan relawan yang tidak terikat dengan pihak manapun. Padahal, upaya pencegahan karhutla harus dilakukan secara berkelanjutan dan membutuhkan waktu yang panjang.
Dia juga menyebut akan mendorong perusahaan lain di seluruh Indonesia untuk mengadopsi Program Desa Bebas Api untuk menekan karhutla di dalam negeri.