Bisnis.com, PEKANBARU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Riau mengaku ikut terdampak defisit anggaran yang terjadi di daerah itu, imbasnya anggaran tahun depan diperkirakan hanya Rp900 miliar.
Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto mengatakan defisit anggaran yang terjadi saat ini berpengaruh langsung pada anggaran dinasnya.
"Tentu berpengaruh langsung , tahun depan perkiraan kami hanya Rp900 miliar saja dibandingkan 2 tahun lalu itu sampai Rp2 triliun lebih dan tahun ini Rp1,3 triliun," ungkapnya pada Jumat (26/10/2018).
Kondisi ini memaksa pihaknya untuk melakukan pembangunan dengan skala prioritas, dan lebih banyak melakukan pemeliharaan infrastruktur yang sudah dibangun sebelumnya.
Beberapa prioritas tahun depan misalnya, melanjutkan pembangunan jalan ke kawasan pariwisata Ombak Bono di Kabupaten Pelalawan.
Lalu membangun jalan di daerah perbatasan Riau dan Sumatra Utara, tepatnya di Desa Teluk Piyai Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir.
"Jadi, prioritas seperti pembangunan jalan penghubung antar daerah dan kawasan pariwisata, lalu merawat infrastruktur yang ada dan melanjutkan sejumlah proyek gedung yang belum tuntas di tahun ini. Semua sesuai RPJMD," katanya.
Adapun saat ini PUPR Riau fokus menyelesaikan sejumlah proyek utama seperti dua jalan layang, gedung Mapolda Riau dan Kejati Riau, serta Jembatan Siak IV.