Bisnis.com, PADANG - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Sumatra Barat mencatat permintaan hewan kurban pada hari raya Iduladha 1446 hijriah atau tahun 2025 ini mencapai 43.000 ekor yang terdiri dari sapi dan kambing.
Kepala Disnakeswan Sumbar Sukarli mengatakan permintaan hewan kurban di tahun ini mengalami peningkatan sebesar 2.000 ekor hewan kurban bila dibandingkan tahun 2024 lalu sebanyak 40.175 ekor.
“Alhamdulillah hewan kurban tahun ini mencapai 43.000 ekor yang terdiri dari sapi dan kambing, sapi yang paling banyak. Jumlah ini meningkat dari tahun 2024 yakni 40.175 ekor,” katanya, Kamis (5/6/2025).
Dia menjelaskan peningkatan jumlah hewan kurban ini sebagai bentuk bahwa perekonomian masyarakat Sumbar lagi dalam kondisi baik, sehingga keinginan masyarakat untuk ikut memberikan hewan kurban, baik itu hewan sapi maupun hewan kambing, jadi meningkat.
Menurutnya dengan meningkatnya jumlah hewan kurban ini, pihaknya pun meningkatkan pengawasan arus distribusi dan lalu lintas ternak dari dalam dan luar provinsi jelang hari raya iduladha 1446 hijriah ini.
“Kami tetap melakukan pengawasan terhadap virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang beberapa tahun sebelumnya sempat mewabah di Provinsi Sumbar dan beberapa daerah lainnya di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga
Dikatakannya untuk menjaga keamanan ternak dari potensi wabah PMK dan sebagainya itu, Pemprov Sumbar juga telah menyampaikan ke pemerintah kabupaten dan kota, supaya benar-benar melakukan pengawasan secara ketat kepada setiap hewan ternak yang diperjualbelikan untuk kebutuhan hewan kurban.
Selain itu, dari Disnakeswan juga melakukan upaya antisipasi adanya PMK pada hewan ternak di wilayah Sumbar, dengan cara memasifkan program vaksinasi PMK yang sudah dimulai sejak awal tahun 2025 ini.
“Vaksinasi terhadap hewan ternak masih terus berjalan, bahkan data terakhir 27 dosis vaksin telah disalurkan ke kabupaten dan kota,” sebutnya.
Menurutnya pada tahun 2025 ini Sumbar mendapat 56.000 dosis vaksin dari pemerintah pusat, dan pendistribusiannya pun langsung ke kabupaten dan kota, kemudian dosis vaksin itu akan diberikan ke peternak.