Bisnis.com, PADANG - PT Pegadaian (Persero) mengedukasi mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat, untuk bijak dalam mengakses jasa keuangan agar bisa mengenali risiko yang mungkin timbul di kemudian hari.
Deputy Bisnis Area Padang PT Pegadaian Heru Susanto mengatakan di era digitalisasi ini mengakses jasa keuangan itu bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Meski terlihat sangat mudah untuk diakses, bila tidak bijak dalam menentukan pilihan jasa keuangannya, maka bisa terjebak dalam sebuah situasi risiko.
“Mahasiswa yang merupakan generasi muda, sangat penting untuk memiliki pemahaman tentang literasi keuangan. Di Pegadaian kami punya tabungan emas, dan hal ini sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa, karena dengan menabung emas, punya investasi yang bagus,” katanya di Padang, Kamis (22/5/2025).
Dia menyebutkan di era kondisi harga emas saat ini, melakukan investasi emas akan lebih baik. Terlebih dalam memiliki usia yang masih muda, dan punya komitmen untuk memiliki investasi yang benar aman, tabungan emas merupakan pilihan jitu yang bisa dilakukan para mahasiswa.
Heru menjelaskan berdasarkan data tahun 2024, indeks literasi keuangan nasional mencapai 65,43%, sedangkan inklusi keuangan sebesar 75,2%.
Data tersebut menunjukkan korelasi positif antara tingkat pendidikan dan literasi keuangan, lulusan perguruan tinggi mencatat indeks 98,54%, SMA sederajat 88,29%, SMP sederajat 73,18%, dan mereka yang belum sekolah sebesar 51,3%.
“Jadi dengan adanya literasi keuangan ini, kami berharap generasi muda ini menjadi sumber daya yang mampu memainkan peran yang berdampak baik bagi perekonomian kedepannya,” harap dia.
Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi mengatakan literasi keuangan kepada para mahasiswa merupakan hal yang sangat penting dilakukan, karena bila mahasiswa tidak memiliki pengetahuan yang bagus, maka dampaknya pada risiko pencatatan data debitur (BI checking), dimana dikemudian hari tidak bisa mengajukan kredit.
“Kami di Unand sangat menyambut baiknya adanya pihak jasa keuangan seperti Pegadaian melakukan kegiatan literasi kepada mahasiswa. Apalagi Pegadaian mempunyai program tabungan emas, dan sejalan dengan hal itu, bisa dimanfaatkan program tersebut hendaknya oleh mahasiswa,” sebutnya.
Efa melihat bila dari mahasiswa telah memiliki pemahaman yang bagus soal literasi keuangan, maka saat berada di tengah-tengah masyarakat, mahasiswa juga bisa menjadi ujung tombak mengedukasi masyarakat terkait jasa keuangan.
“Mungkin bisa dimulai dari keluarganya dari mahasiswa, hingga ke lingkungannya. Jadi memang penting sekali bagi mahasiswa untuk memahami literasi keuangan itu,” sebutnya.
Menurutnya di era digitalisasi ini, banyak lembaga jasa keuangan yang bisa diakses, bahkan yang tidak berizin sekalipun. Terkait situasi yang demikian, akan terhindar dari jeratan permasalahan, perlu ada modal pemahaman terkait literasi keuangan.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan pinjaman online ini menjadi hal yang banyak diakses mahasiswa. Hal terburuknya adalah mahasiswa tidak mengelalui si lembaga jasa keuangannya terlebih dahulu, melihat dan membaca syarat mudah, langsung daftar. Nah, hal semacam ini yang perlu diatasi, makanya kami senang sekali ada kegiatan terkait literasi keuangan ini,” ujarnya.
Efa menyampaikan selain adanya peran jasa keuangan yang turut berkolaborasi dengan Unand untuk memberikan literasi keuangan, luar dari sebuah kesempatan kegiatan, Unand juga cukup aktif melakukan edukasi di berbagai kesempatan, baik di perkuliahan, maupun dalam media lainnya, seperti media massa dan media sosial.
Kemudian dia juga menyoroti hadirnya topik baru yang menarik dalam diskusi publik, yakni konsep Bullion Bank, yang mengintegrasikan logam mulia terutama emas ke dalam sistem keuangan inklusif dan modern.
Oleh karena itu, Efa berharap topik tersebut mampu menginspirasi mahasiswa untuk terus mengikuti perkembangan inovasi keuangan yang berbasis kekuatan lokal namun bernilai global.
“Mahasiswa harus disiapkan tidak hanya secara akademik, tetapi juga secara finansial. Dengan bekal ini, mereka akan mampu mandiri, tangguh secara ekonomi, dan turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa,” tutupnya.