Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Kecelakaan Selama Lebaran 2025 di Sumbar Meningkat 20%

Angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat Singgalang 2025 mengalami peningkatan 20% dibandingkan pada lebaran 2024 dengan angka 86 kejadian.
Laka lantas roda empat di Jalan Lintas Sumatra, di Barung-barung Balantai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, tahun 2023. Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Laka lantas roda empat di Jalan Lintas Sumatra, di Barung-barung Balantai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, tahun 2023. Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Ditlantas Polda Sumatra Barat mencatat angka kecelakaan lalu lintas selama lebaran atau Operasi Ketupat Singgalang 2025 mengalami peningkatan 20% dibandingkan pada lebaran 2024 dengan angka 86 kejadian.

Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Nur Setiawan mengatakan melihat pada kondisi arus mudik dan arus balik mudik untuk total angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) 108 kejadian yang didominasi angka kecelakaan kendaraan sepeda motor dengan angka 121 kejadian.

"Kalau dilihat dari jenis kendaraan yang terlibat itu untuk kecelakaan memang dari kendaraan sepeda motor, naik malah 21% di tahun 2025 ini," katanya, Kamis (10/4/2025).

Dia menjelaskan bila melihat jenis kendaraan, kecelakaan sepeda motor naik, dari 96 di tahun 2024 dan di tahun 2025 menjadi 121 kejadian.

Kemudian mobil penumpang angka kecelakaan mengalami penurunan 5% dari 46 kejadian di tahun 2024 dan turun di tahun 2025 menjadi 44 kejadian.

Sementara untuk bus, angka kecelakaan naik 75% dari 1 kejadian di tahun 2024 lalu naik di tahun 2025 menjadi 4 kecelakaan. Selanjutnya mobil barang angka kecelakaan juga naik 60% dari 6 angka di tahun 2024 dan naik menjadi 15 kejadian di tahun 2025.

"Dari laka lantas itu kami mencatat ada korban yang meninggal dunia 21 di tahun 2025, dan angka ini mengalami peningkatan di bandingkan tahun 2024 yakni 13 korban meninggal dunia," jelasnya.

Dikatakannya untuk waktu kejadian laka lantas paling sering di malam hari dari pukul 21.00 Wib hingga 24.00 Wib. Hal yang membuat di jam itu sering terjadi kecelakaan, dari yang ditemukan di lapangan penyebab laka lantas adanya kendaraan yang mendahului, berbelok, berpindah jalur.

"Penyebab mengantuk dari laka lantas itu juga ada kami temukan di lapangan,  serta adanya pengendara yang melanggar batas kecepatan," ujarnya.

Selain itu Dwi juga menyebutkan akibat dari total angka laka lantas itu, pihaknya mencatat kerugian yang dialami pengendara mencapai Rp468 juta.

Kemudian kabupaten dan kota di Sumbar yang terpantau laka lantas tertinggi itu berada di Padang yakni 22 kejadian laka lantas, di Pasaman Barat 11 kasus, Sijunjung 9 kejadian, Pasaman 9 kejadian, Padang Pariaman 8 kejadian, dan Solok 8 kejadian laka lantas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper