Bisnis.com, PALEMBANG — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatra Selatan (Sumsel) menggodok rencana penyelenggaraan event baru untuk mendongkrak daya tarik wisatawan serta pertumbuhan ekonomi kreatif di wilayah tersebut.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Pandji Tjahjanto mengatakan pihaknya tengah merancang konsep penyelenggaraan kegiatan yang bertajuk Festival Kreatif.
“Konsepnya masih dalam perundingan, tapi kira-kira nanti akan ada seperti pameran lukisan, hasil fotografi maupun kompetisi di bidang kreatif,” katanya saat dibincangi tim Bisnis di Kantor Disbudpar Sumsel, Selasa (4/3/2025).
Menurut Pandji, ekonomi kreatif yang ditonjolkan di Sumsel selama ini masih terbatas pada tiga subsektor yaitu kuliner, kriya dan fashion.
Sementara jumlah subsektor pada ekonomi kreatif terdiri dari 17 subsektor mencakup desain, arsitektur, periklanan, kerajinan, film, seni rupa, musik, desain produk, dan produk.
Adapun pelaksanaan Festival Kreatif sendiri rencananya akan dilakukan sekitar bulan Agustus tahun ini.
Baca Juga
“Itu [subsektor lain] belum terlalu tergarap. Jadi yang selama ini belum ada akan kita coba adakan,” ujar dia.
Dia menambahkan, pariwisata Sumsel pada tahun 2024 lalu menunjukkan kondisi yang sudah cukup baik.
Badan Pusat Statistik mencatat jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) tujuan Sumsel telah mencapai 18,14 juta atau melonjak hingga 65,02% dibanding tahun sebelumnya.
Namun demikian, pihaknya masih belum dapat memperkirakan kondisi di tahun ini sejalan dengan kebijakan efisiensi yang telah diterapkan saat ini.
“Tapi kita belum tahu seberapa terpengaruh [efisiensi anggaran] karena ini masih awal. Dan kita tetap optimis dengan tetap menyelenggarakan event-event meskipun ada sebagian yang terkena efisiensi,” tutur Pandji.
Dia menyebutkan kegiatan prioritas Sumsel yang akan tetap dilaksanakan di tahun ini diantaranya Festival Sriwijaya, Sriwijaya Ranau Grand Fondo serta South Sumatra.
Sedangkan untuk total event Sumsel yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) diantaranya Festival Sriwijaya, Lomba Bidar serta Festival Karang Asem.
“Kita sebelumnya menargetkan ada peningkatan 10% [kunjungan pariwisata] tapi saya tidak yakin karena ada beberapa event yang kemungkinan tidak jadi dilaksanakan,” pungkasnya.