Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Padang Ekspor Bumbu Rendang ke Norwegia

Peluang untuk mengekspor bumbu rendang ini merupakan capaian yang sangat luar biasa bagi pelaku UMKM di Padang khususnya, serta turut menambah volume penjualan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Pelaku usaha di Kota Padang, Sumatra Barat, terus berupaya meningkatkan produksi dan kualitas untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional.

Pembina Golden Catering Padang, Harti Ningsih mengatakan bahwa pangsa pasar cateringnya saat ini tidak hanya untuk wilayah Padang saja, tapi telah turut mengisi pasar internasional yakni ke Norwegia.

“Kami telah melakukan ekspor rendang, tapi bukan dalam bentuk rendang yang telah dimasak, namun dalam bentuk bumbu rendangnya,” kata dia, Senin (20/1/2025).

Dia menjelaskan bahkan dalam waktu dekat akan mengirim bumbu rendang itu sebanyak 1 ton ke Norwegia. Pengiriman akan dimulai pada Februari 2025 mendatang.

Menurutnya jumlah 1 ton yang diekspor tersebut masih terbilang sedikit, mengingat masih cukup tingginya permintaan bumbu rendang di pasar internasional.

“Rendang Minang ini kan sudah mendunia, jadi negara-negara lain itu sangat berminat dengan makanan rendang. Jadi dengan mengirimkan bumbu rendangnya itu, tinggal konsumen menyesuaikan dengan seleranya,” jelas dia.

Dikatakannya adanya peluang untuk mengekspor bumbu rendang ini merupakan capaian yang sangat luar biasa bagi pelaku UMKM di Padang khususnya, serta turut menambah volume penjualan.

Apalagi di Golden Catering itu, merupakan tempat memproduksi masakan rendang di Padang. Sehingga dengan adanya pasar untuk bumbu rendang, membuat ekonomi pelaku UMKM rendang menjadi menggeliat.

Harti Ningsih berarak seiring terbukanya pintu pasar internasional ini, pelaku UMKM yang bergerak memproduksi rendang bisa sama-sama optimis bahwa ada masa depan yang cerah dengan menjalani usaha memasak rendang itu.

“Selama ini kami mengisi kebutuhan lokal," sebutnya.

Dia berharap dengan telah adanya pintu pasar internasional itu, adanya dukungan pemerintah daerah, sehingga kedepannya pangsa pasar tidak di Norwegia saja, tapi juga mengisi pasar hingga ke pasar Eropa maupun Asia.

Upaya Menggenjot Ekspor Rendang

Sebelumnya, Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sumbar berharap Pemprov Sumbar turut terlibat dalam meningkatkan ekspor komoditas rendang di tahun 2025 mendatang seiring telah dibentuknya Himpunan Pengusaha Rendang Minangkabau (Hipermi).

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sumbar Syukriah HG mengatakan semenjak telah dibentuknya Hipermi dengan tujuan dapat menjadi wadah untuk menggerakan komoditas rendang menuju pasar internasional.

“Rendang ini rantai untuk memproduksinya memberikan dampak yang luas. Karena bumbu-bumbu yang digunakan rendang itu, seperti kelapa, cabai merah, dan rempah-rempah lainnya, juga akan dapat mengangkat petani yang memproduksi bahan-bahan memasak rendang,” katanya.

Dia melihat bila produktivitas rendang ditingkatkan, maka kebutuhan terhadap bumbu-bumbu juga akan meningkat. Dengan demikian, akan terbentuk rantai perekonomian. Makanya, bila rendang bisa di ekspor, banyak sektor yang akan merasakan dampak positifnya.

“Tahun 2025 saya terus mendorong Hipermi untuk lebih gercep (gerak cepat) lagi untuk mencari pangsa pasar. Pemprov maupun pemerintah kabupaten dan kota juga perlu mendukung Hipermi itu,” pintanya.

Syukriah menyampaikan jika semua pihak saling bersinergi untuk membantu rendang bisa masuk ke pasar internasional, maka tidak hanya membuat rendang menjadi kuliner yang mendunia, tapi secara tidak langsung dengan intensnya Sumbar melakukan ekspor melalui produk rendang, juga akan memberikan nilai dari sisi kinerja bea keluar yang dicatat oleh Bea dan Cukai Teluk Bayur.

Menurutnya sejauh ini komoditas yang dominan diekspor Sumbar itu masih dari komoditas CPO dan turunannya, serta komoditas karet.

Dikatakannya bila ada komoditas yang baru didorong untuk melakukan ekspor, maka bisa memberikan nilai yang lebih terhadap ekspor Sumbar di masa mendatang.

“Rendang ini memiliki peluang yang besar untuk eskpor. Karena rendang sudah menjadi kuliner terlezat di dunia. Jadi, DJPb melihat peluang ini bisa diambil oleh Hipermi,” sebut Syukriah.

Sebagai bentuk dukungan dari DJPb Sumbar, kata Syukriah, telah ada beberapa pelatihan dan membantu mempromosikan produk rendang. Hal tersebut dilakukan, dengan harapan pelaku UMKM rendang bisa memiliki pengalaman dan jaringan di luar negeri.

“Makanya promosi hingga di kanca internasional itu penting dilakukan. Mungkin belum bisa ekspor langsung, tapi setidaknya pelaku UMKM rendang telah memiliki jaringan untuk menjual produknya ke luar negeri,” tegasnya.

Syukriah berharap pada tahun 2025 mendatang, ada kabar baik bagi pelaku usaha rendang di Sumbar, sehingga apa yang telah menjadi usaha dan harapan yang telah dibangun sejak awal tahun 2024 ini, bisa terwujud di tahun 2025 nanti.

Terkait peluang ekspor itu, Ketua Hipermi Sumbar Fibrianti Takarina mengatakan dalam kondisi saat ini Hipermi menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan banyak pihak, mulai dari para petani sehingga bisa memproduksi rendang dengan cita rasa yang terbaik.

Sejauh ini di Hipermi telah menghimpun 67 pengusaha rendang dan telah diklasifikasikan berdasarkan kemampuan ekspor serta legalitas usaha menjadi tiga kategori yaitu kecil, menengah, dan besar. 

"Kapasitas produksi untuk ekspor rendang dengan memanfaatkan Sentra Randang Payakumbuh serta dapur masing-masing anggota mencapai 10 ton per bulan," ujarnya.

Menurutnya jumlah tersebut dapat meningkat hingga tiga kali lipat dengan dukungan dari sentra randang di kota atau kabupaten lain. 

"Kami dari pelaku usaha rendang tentu menyambut baik adanya rencana ekspor rendang. Karena hal tersebut dapat membantu memperluas pangsa pasar. Semoga rencana ini berjalan dengan baik kedepannya," harap Fibrianti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper