Bisnis.com, PALEMBANG – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Palembang mencatat kapasitas terpakai perusahaan hanya 40%. Besarnya sisa kapasitas menjadi peluang dalam peningkatan ekspor komoditas kopi asli Provinsi Sumatra Selatan
Darmawi, Direktur Komersial PT Pelindo Regional 2 Palembang mengungkapkan Pelabuhan Boom Baru memiliki terminal peti kemas dengan kapasitas sebesar 350.000 TEUs per tahun. Dari daya tampung itu, sebesar 60% belum dimanfaatkan secara optimal.
“Kami siap mendukung [ekspor kopi], karena kami juga telah meningkatkan kualitas terminal. Seluruh peralatan di terminal peti kemas juga sudah menggunakan tenaga listrik, bukan lagi BBM,” ujarnya dikutip Kamis (16/1/2025).
Dia menilai, kendala ekspor kopi Sumsel selama ini tidak ada kaitannya dengan fasilitas yang ada di pelabuhan. Namun, hal itu berkaitan dengan keberadaan para pedagang ekspor impor.
Seperti di Lampung, imbuhnya, hasil kopi dari petani bisa dimasukkan ke gudang milik trader dan memproduksi dengan grade yang sesuai dengan keinginan pembeli.
“Kita belum ada di Sumsel, etalase yang orang bisa melihat dalam skala besar untuk ekspor,” jelasnya.
Baca Juga
Darmawi menambahkan, truk-truk yang masuk Pelabuhan di Lampung juga hampir 40-50% merupakan pengangkut kopi. Sedangkan untuk Pelabuhan di Palembang tertinggi yaitu pengangkut karet. “Paling besar [di Boom Baru] kita karet sekitar 60-70%,” pungkasnya.