Bisnis.com, PADANG - Penerbangan perdana maskapai Scoot Airlines dari Bandara Changi Airport Singapura berhasil mendarat dengan baik di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatra Barat, dengan mengangkut 89 penumpang dari 112 seat yang tersedia.
Presiden Direktur PT JAS Aero Engineering Services Iman Sinambela mengatakan pesawat yang digunakan untuk rute terbaru Singapura-Padang itu jenis Embraer E190-E2 dengan kapasitas penumpang sebanyak 112 orang.
“Pada penerbangan perdana ini ada 89 penumpang yang mendarat di BIM. Meski keterisian bangku tidak penuh, tapi untuk penerbangan dari Padang-Singapura sudah full seat yakni 112 penumpang,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (6/1/2025).
Dia berharap dengan adanya rute Padang-Singapura melalui maskapai Scoot ini, dapat berdampak pada kunjungan wisatawan antar dua daerah, dan bisa mendongkrak perekonomian.
Iman menjelaskan mulai 6 Januari 2025, Scoot melayani rute Singapura-Padang dengan frekuensi dua kali seminggu dan mulai 10 Januari 2025 menjadi empat kali seminggu.
”Scoot ini maskapai penerbangan bertarif terjangkau yang juga merupakan anak perusahaan Singapore Airlines (SIA),” ujarnya.
Baca Juga
Dia merinci untuk jadwal keberangkatan dari Bandar Udara Internasional Changi Singapura (SIN) pada pukul 12.00 waktu setempat dan tiba di Bandar Udara Internasional Minangkabau (PDG) pada pukul 12.25 waktu setempat.
Penerbangan kembali dari Padang menuju Singapura dijadwalkan pada pukul 13.00 waktu setempat. Rute ini akan beroperasi dengan frekuensi dua kali seminggu.
Kemudian mulai 10 Januari 2025, Scoot akan menambah operasional penerbangan menuju Padang menjadi empat kali seminggu, dengan opsi jadwal keberangkatan lainnya dari Bandar Udara Internasional Changi Singapura pada pukul 16.55 waktu setempat dan tiba di BIM pada pukul 17.20 waktu setempat.
Penerbangan kembali dari Padang menuju Singapura dijadwalkan pada pukul 17.55 waktu setempat. Rute ini akan beroperasi dengan menggunakan tipe pesawat Embraer E190-E2.
“Embraer E190-E2 merupakan pesawat generasi terbaru yang menawarkan keunggulan signifikan, baik dalam efisiensi bahan bakar maupun pengurangan emisi karbon, serta tingkat kebisingan yang lebih rendah,” ungkapnya.
Menurutnya dengan teknologi canggih dan fitur ramah lingkungan, pesawat ini tidak hanya memberikan pengalaman penerbangan yang lebih nyaman bagi penumpang, namun juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Iman bilang kehadiran pesawat ini di Indonesia menandai langkah penting dalam mendukung masa depan yang lebih berkelanjutan di sektor penerbangan.
“Jadi kami senang dapat menyambut dan mendukung penerbangan perdana Scoot di Padang,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan dengan dibukanya rute tersebut akan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat baik yang ingin berkunjung ke Singapura maupun ke Sumbar.
“Saya berharap kepada berbagai pihak, baik pemerintah kabupaten dan kota, maupun untuk ASITA, PHRI, dan lainnya bisa turut memanfaatkan peluang ini,” ujarnya.
Mahyeldi menyampaikan rute penerbangan Padang-Singapura bukanlah rute yang pertama kali dibuka, tapi beberapa tahun yang lalu rute penerbangan Padang-Singapura juga turut dilayani di BIM, seperti maskapai Mandala dan Air Asia.
Selain telah adanya rute penerbangan Padang-Singapura itu, Mahyeldi juga berharap kepada manajemen Scoot Airlines untuk bersedia membuka rute Padang - Australia.
“Dari data yang kami punya, wisatawan dari Australia ke Padang ini cukup banyak, bahkan jumlahnya setelah wisatawan Malaysia. Jadi saya melihat ada potensi untuk penumpang bisa terbang langsung dari Australia ke Padang,” kata gubernur.
Selain itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda menambahkan dengan adanya rute penerbangan internasional yang baru di BIM itu, diharapkan dapat memberikan dampak kepada kunjungan wisatawan ke Sumbar.
“Sepanjang tahun 2024 kami mencatat jumlahnya mencapai 17,2 juta orang. Jumlah itu lebih dari target yakni 13,5 juta orang. Semoga di tahun 2025 ini melebihi dari 17,2 juta wisatawan datang ke Sumbar dengan adanya rute penerbangan langsung Padang-Singapura ini,” kata Budi.
Dikatakannya tercapainya target itu, pada tahun 2024 ini tidak terlepas dari kerja keras bersama, mulai dari kepala daerah, Dispar, hingga melibatkan berbagai pihak.
“Jadi promosi kami gencarkan, dan kemudian destinasi wisatanya kami siapkan sebaik mungkin, evaluasi terus, supaya wisata yang ada di Sumbar benar-benar membuat kesan yang baik bagi wisatawannya,” sebut Budi.
Dia merinci, tahun 2019 jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar dari Januari-Desember 18,8 juta orang, tahun 2020 sebanyak 7,8 juta orang, lalu di tahun 2021 jumlahnya 9,6 juta orang, serta di tahun 2022 sebanyak 12,3 juta orang, lanjut di tahun 2023 jumlahnya naik menjadi 14,6 juta orang, dan terakhir di tahun 2024 menyentuh angka 17,2 juta orang.
Budi menyatakan melihat dari capaian kerja itu, diperkirakan target kunjungan wisatawan di tahun 2025 ini akan naik. Namun untuk memastikan angka pasti kenaikannya, akan dilakukan rapat lebih lanjut.