Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Opsen Pajak dan PPN 12% Diprediksi Tekan Pasar Otomotif Riau

Kebijakan opsen pajak dan rencana kenaikan PPN menjadi 12% berpotensi menaikkan harga jual kendaraan, yang dapat berdampak pada penurunan market share mobil.
Pengunjung memadati pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memadati pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, PEKANBARU – Kebijakan opsen pajak sebagaimana diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 2022 dan rencana kenaikan PPN menjadi 12% pada tahun depan, mulai menuai perhatian pelaku industri otomotif di Riau. 

Chief Operation Officer (COO) Agung Toyota Himawan Wahyu Wardhana menyampaikan kebijakan tersebut berpotensi menaikkan harga jual kendaraan, yang dapat berdampak pada penurunan market share mobil di Riau.  

Opsen pajak memberi kewenangan kepada pemerintah daerah untuk memungut pajak tambahan sebesar 66% dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Namun, hingga kini, keputusan Pemprov Riau terkait besaran opsen pajak ini masih ditunggu.  

“Jika opsen pajak ini diterapkan, harga kendaraan otomatis akan naik. Ini jelas menjadi tantangan bagi industri otomotif, tidak hanya di Riau, tapi juga di seluruh Indonesia. Kami memperkirakan akan ada risiko penurunan pasar karena dampaknya dirasakan oleh semua pelaku otomotif,” ujarnya, Rabu (4/12/2024).  

Tarif Opsen PKB dan BBNKB pada Pasal 83 UU 1 tahun 2022 ditetapkan sebesar 66% dari pengenaan pajak kendaraan bermotor. Sebagai contoh, jika kendaraan bermotor dikenai pajak Rp200.000 maka tarif opsen adalah 66% x Rp200.000 = Rp132.000.

Selain opsen pajak, kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% yang direncanakan pemerintah juga akan memberikan tekanan tambahan pada daya beli masyarakat. Himawan mengungkapkan, kombinasi kedua kebijakan ini berpotensi memengaruhi keputusan konsumen dalam membeli kendaraan baru.  

“Masyarakat akan lebih berhati-hati dalam membeli mobil, terutama di segmen menengah ke bawah. Ini menjadi tantangan besar bagi kami untuk tetap kompetitif di pasar,” tambahnya.  

Agung Toyota dan pelaku industri lainnya berharap pemerintah daerah dapat mempertimbangkan dampak kebijakan ini terhadap daya beli masyarakat dan perkembangan pasar otomotif. 

Di sisi lain, pelaku industri juga akan terus mencari solusi agar tetap mampu memenuhi kebutuhan konsumen tanpa mengurangi kualitas layanan.  

Dengan tantangan ini, pelaku industri otomotif di Riau harus bersiap menghadapi dinamika pasar yang diprediksi akan lebih kompetitif pada 2025.

Sebelumnya, Agung Toyota Riau kembali menggelar Toyota Expo 2024, pameran otomotif tahunan terbesar di wilayah itu yang berlangsung di Atrium Mal SKA Pekanbaru pada 4–8 Desember 2024. 

West Regional Manager Agung Toyota Mahmud Fauzi mengatakan kegiatan ini tidak hanya menampilkan berbagai model mobil unggulan Toyota, tetapi juga menargetkan penjualan sebanyak 500 unit dari seluruh tipe kendaraan.

Untuk pilihan pelanggan, ada sebanyak 12 unit mobil dipamerkan, termasuk Toyota All New Hilux Rangga yang baru diluncurkan pada Oktober 2024. 

Selain itu, tersedia enam unit test drive, seperti Toyota Fortuner, Veloz, Raize, Agya, Yaris Cross, dan Hilux Rangga Champ, yang memungkinkan pengunjung merasakan langsung performa dan fitur kendaraan Toyota.

“Kami kembali menghadirkan Toyota Expo sebagai bentuk komitmen untuk memberikan produk dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Riau. Selama program ini kami targetkan penjualan sampai 500 unit untuk semua tipe," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper