Bisnis.com, PADANG - Kebijakan pemerintah pusat menurunkan tarif tiket pesawat domestik sebesar 10% terhitung 19 Desember 2024 diperkirakan akan berdampak positif pada kunjungan wisatawan ke Provinsi Sumatra Barat.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda mengatakan kebijakan Presiden Prabowo tersebut sangat berdampak baik bagi pariwisata di daerah terutama di Sumbar, dimana pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 biasanya harga tiket pesawat tujuan Padang naik cukup tinggi.
"Kunjungan wisatawan ke Sumbar ini banyak dari pintu Bandara Internasional Minangkabau (BIM), baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Kalau jalur darat itu, wisatawan Riau, Jambi, Bengkulu, dan Medan," katanya, Jumat (29/11/2024).
Budi menyampaikan untuk menyambut wisatawan yang akan berlibur Nataru di Sumbar, sejumlah destinasi telah dipersiapkan dengan baik. Mulai dari destinasi yang telah populer, hingga destinasi minat khusus seperti berwisata ke desa wisata-desa wisata yang ada di Sumbar.
Kabar baiknya lagi, pada liburan Nataru nanti seluruh akses jalan yang dulunya dalam perbaikan yang terdampak bencana alam, kini sudah bisa dilalui dengan nyaman.
"Sewaktu tiket pesawat mahal atau belum ada kebijakan itu, kunjungan wisatawan ke Sumbar terbilang cukup besar. Apalagi harga tiket turun, diperkirakan bakal ramai datang ke Sumbar melalui BIM," ungkapnya.
Baca Juga
Budi juga menghimbau wisatawan yang datang ke Sumbar tetap berhati-hati, karena berdasarkan informasi dari BMKG, potensi cuaca ekstrem masih berlangsung di wilayah Sumbar hingga akhir tahun 2024 ini.
"Jika cuaca lagi hujan, diimbau jangan berpergian dulu, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," harapnya.
Selain itu, kepada pedagang juga diminta untuk memberikan penyambutan dan pelayanan yang baik kepada wisatawan, serta jangan ada lagi harga makanan atau minuman yang dijual secara tidak wajar.
"Tetap jaga kebersihan, dan wisatawan pun harap bisa membuang sampah pada tempatnya," kata Budi.
Sebelumnya, Dispar Sumbar menargetkan kunjungan wisatawan ke Sumbar sepanjang tahun 2024 sebesar 13,5 juta orang.
Budi menjelaskan untuk kondisi jumlah pergerakan wisatawan di Sumbar yang telah mencapai 10 juta orang dengan tujuan destinasi paling dominan tersebar 6 kabupaten dan kota hingga posisi September 2024.
Menurutnya angka pergerakan wisatawan di Sumbar ini menunjukan peningkatan dari waktu ke waktu, dengan persentase 9,31% dibandingkan periode sebelumnya.
Dispar berharap adanya dukungan dari semua pihak baik itu instansi terkait maupun masyarakat untuk meningkatkan pariwisata, sehingga target 13,5 juta wisatawan datang ke Sumbar pada tahun 2024 ini bisa tercapai.
Budi menjelaskan dari 10 juta wisatawan itu didominasi wisatawan nusantara, dimana wisatawan Riau tercatat paling banyak berwisata ke Sumbar yakni 14,86%, lalu diikuti wisatawan dari Jambi 5,25%, Sumatra Utara 3,42%, Jawa Barat 2,51%, dan wisatawan DKI Jakarta 1,83%.
"Jadi dari Januari - September 2024 itu kami mencatat ada 6 destinasi yang paling dikunjungi wisatawan," ujarnya.
Adapun 6 destinasi paling banyak dikunjungi wisatawan itu ke Kota Padang 22,61%, ke Bukittinggi 9,39%, Agam 8,26%, Lima Puluh Kota 7,49%, Padang Pariaman 6,96%, dan ke Kabupaten Solok 6,12%.
Kemudian jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Sumbar sebanyak 47.419 orang. Dimana wisatawan asal Malaysia yang paling didominasi yakni 73,30%, Australia 4,17%, Perancis 1,64%, Singapura 1,63%, dan wisatawan asal Amerika Serikat 1,10%.
"Wisatawan mancanegara ini masuk ke Sumbar melalui Bandara Internasional Minangkabau dengan jumlah kedatangan sebanyak 116 penerbangan dari Januari - September 2024. Itu data dari PT Angkasa Pura di BIM," tegasnya.