Bisnis.com, PALEMBANG – Proporsi jumlah penduduk usia produktif yang lebih besar dibanding usia nonproduktif atau disebut bonus demografi yang tidak dimanfaatkan dengan baik justru berpotensi memberikan dampak buruk. Seperti peningkatan jumlah pengangguran, serta penurunan produktivitas masyarakat.
Kondisi ini tidak hanya menjadi tantangan secara nasional, tetapi juga Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) yang jumlah penduduknya per tahun 2023 menembus angka 8,7 juta jiwa.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor dalam kegiatan job fair Sumsel, mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah program dalam upaya menghadapi bonus demografi.
Program yang dimaksud meliputi pendidikan vokasi, revitalisasi vokasi, dan peningkatan kompetensi
“Menghadapi bonus demografi ini kita memberikan pelatihan sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022, sehingga mereka memiliki skill dan kemampuan,” jelas Afriansyah, dikutip Kamis (19/9/2024).
Menurutnya, pemerintah tidak lagi mendorong setiap anak muda di usia produktif untuk bekerja kepada perusahaan, tetapi lebih kepada berwirausaha. Jadi selain memiliki pekerjaan juga membuka peluang pekerjaan baru.
Baca Juga
Selain itu, imbuhnya, Kementerian Ketenagakerjaan juga menyiapkan peluang untuk bekerja di luar negeri, utamanya ke negara yang memang membutuhkan tenaga kerja.
“Seperti korea, jepang, taiwan, hongkong dan beberapa negara yang memang membutuhkan karena jumlah penduduk mereka minus,” pungkasnya.