Bisnis.com, BATAM - Pertumbuhan investor pasar modal di Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Kepri per Juli 2024, terjadi kenaikan sebesar 14,02%.
"Hingga Juli 2024, jumlah investor pasar modal di Kepri sebanyak 131.633. Terjadi penambahan sebanyak 16.190 investor dari Juli 2023," kata Kepala Kantor BEI Perwakilan Kepri, Indra Novita di Batam, Rabu (4//9/2024).
Novita menjelaskan investor pasar modal terbanyak di Kepri berada di Batam. Jumlahnya sebanyak 89.346. Kemudian disusul Tanjung Pinang (18.023), Karimun (10.892), Bintan (6.850), Natuna (2.591), Lingga (2.563), dan terakhir Anambas (1.368).
Sedangkan untuk jumlah investor berdasarkan usia didominasi usia 18-25 tahun (32,43%), usia 31-40 tahun (24,36%), usia 26-30 tahun (23,37%), dan usia 41-100 tahun (19,84%).
"Berdasarkan gender, pria masih mendominasi dengan persentase 64,94%, lalu wanita sebanyak 35,06%," ungkapnya.
Jika dilihat berdasarkan jenis pekerjaan, maka pegawai swasta paling banyak dengan persentase 40,29%, lalu pelajar (20,18%), pengusaha (14,60%), ibu rumah tangga (5,33%), pegawai negeri (3,97%) dan lain-lain.
Baca Juga
"Dari jumlah ini, bisa ditarik kesimpulan bahwa generasi muda di Kepri sudah mulai sadar dalam hal investasi dan pasar modal," katanya lagi.
Novita juga berharap dengan adanya pemahaman akan literasi keuangan dan investasi akan terus memicu pertambahan dan kesadaran generasi muda dalam hal berinvestasi sejak dini.
"Tentunya investasi ini tidak untuk kesenangan saat ini atau sesaat, tetapi untuk kehidupan dan finansial yang lebih baik di masa mendatang," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepulauan Riau (Kepri), Sinar Danandjaya mengatakan hingga Juni 2024, OJK mencatat terdapat lima emiten dengan fund raised sebesar Rp 541,2 miliar.
Sinar menyebut jika pihaknya dan BEI Perwakilan Kepri rutin menggelar seminar untuk meningkatkan literasi terkait pasar modal. "Misalnya Agustus kemarin, OJK dan BEI mengundang beragam perusahaan di Kepri yang tergabung dalam Kadin dan asosiasi lainnya untuk mengikuti Go Public Seminar di Hotel Radison Batam," paparnya.
Ia berharap dengan seminar tersebut dapat memberikan kesempatan bagi perusahaan potensial, khususnya dari Kepri untuk mengenal pasar modal. "Dan juga memanfaatkan pendanaan melalui pasar modal Indonesia melalui skema IPO untuk kelanjutan pengembangan usaha," pungkasnya.(K65)