Bisnis.com, BATAM - Pagu anggaran belanja Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk 2025 turun cukup signifikan dibanding 2024 karena pengurangan anggaran dari pinjaman luar negeri. Untuk tahun depan, BP Batam akan fokus kembangkan tujuh sektor industri dan pembangunan infrastruktur.
Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto mengatakan pagu anggaran BP Batam di 2025 sebesar Rp1,9 triliun. Jika dibandingkan dengan pagu anggaran 2024 yang sebesar Rp2,66 triliun, maka terjadi penurunan sekitar 27%.
Menurut Purwiyanto, pagu anggaran BP turun Rp69,78 miliar atau 3,38% dari pagu indikatifnya.
"Hal tersebut terjadi karena pengurangan anggaran dari pinjaman luar negeri yang semula dialokasikan untuk 2025, namun ditarik ke 2024 guna percepatan penyelesaian pekerjaan," kata Purwiyanto, Selasa (3/9/2024) di Batam.
Purwiyanto kemudian menjelaskan perencanaan jangka panjang untuk Batam 2025-2045 disusun dengan mengacu kepada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 1/2024 tentang Rencana Induk Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam Bintan Karimun.
Sesuai dengan perencanaan tersebut, BP Batam telah menetapkan tujuh perencanaan jangka panjang untuk Batam hingga 2045. Perencanaan ini mengembangkan tujuh sektor industri yang memberikan nilai tambah tinggi buat Batam.
Baca Juga
Adapun tujuh sektor industri tersebut yakni hub logistik internasional, industri kedirgantaraan, industri light dan valuable, industri digital dan kreatif, perdagangan dan keuangan internasional, industri wisata kesehatan dan terintegrasi, serta industri energi baru dan terbarukan.
Selanjutnya, Purwiyanto memaparkan lima capaian sasaran strategis BP Batam yakni, peningkatan realisasi investasi di Batam, peningkatan infrastruktur pendukung, peningkatan kualitas pelayanan perizinan, optimalisasi pemanfaatan asset Badan Layanan Umum (BLU), dan pengelolaan organisasi yang akuntabel serta efisien.
Pembangunan infrastruktur juga terus digesa, seperti Pelabuhan Batuampar, revitalisasi Terminal Satu dan pembangunan Terminal Dua Bandara Hang Nadim, pembangunan jalan dan drainase, pengelolaan air bersih serta pengembangan parwisata.
Selain itu, pengembangan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yaitu KEK Batam Aero Technic (BAT) di Kawasan Bandara Hang Nadim dan KEK Nongsa Digital Park (NDP) di Kawasan Nongsa, serta pengembangan Kawasan Pulau Rempang sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City juga menjadi kegiatan priotitas BP Batam.(K65)