Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Tahunan Provinsi Riau Agustus 2024 Capai 1,99%, Dumai Tertinggi

Riau mengalami deflasi sebesar 0,27% pada Agustus 2024. Sedangkan secara year to date (y-to-d), inflasi di Provinsi Riau tercatat sebesar 0,46%.
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern di Depok, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Ilustrasi inflasi atau kenaikan harga bahan-bahan pokok. Pelanggan memilih barang kebutuhan di salah satu ritel modern di Depok, Jawa Barat, Minggu (30/7/2023). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, PEKANBARU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,99% pada Agustus 2024 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,15. 

Kepala BPS Riau Asep Riyadi mengatakan secara month to month (m-to-m), Riau mengalami deflasi sebesar 0,27% pada Agustus 2024. Sedangkan secara year to date (y-to-d), inflasi di Provinsi Riau tercatat sebesar 0,46%.

"Inflasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama kenaikan harga di beberapa kelompok pengeluaran utama. Namun, deflasi pada beberapa kelompok seperti pakaian dan perumahan memberikan sedikit penurunan pada laju inflasi bulan ini," ujarnya, Senin (2/9/2024).

Dia menguraikan inflasi tertinggi terjadi di Kota Dumai dengan 2,45% dan IHK sebesar 106,68. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Pekanbaru dengan 1,89% dan IHK sebesar 105,83.

Inflasi y-on-y ini terjadi karena adanya kenaikan harga pada sembilan kelompok pengeluaran utama. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatatkan kenaikan tertinggi dengan 7,46%, diikuti oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,36%.

Selanjutnya kenaikan juga terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok pendidikan yang masing-masing naik 2,10%.

Kelompok pengeluaran lainnya yang mengalami kenaikan meliputi transportasi sebesar 1,78%, rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,67%, kesehatan sebesar 0,59%, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,49%, serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,42%.

"Namun, beberapa kelompok pengeluaran mencatatkan deflasi. Kelompok pakaian dan alas kaki mengalami deflasi sebesar 0,31% sementara kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,21%," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper