Bisnis.com, MEDAN - Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala resmi mendaftar sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut di Pilkada Serentak 2024 sore ini, Kamis (29/8/2024).
Edy-Hasan akan menjadi lawan Bobby-Surya, yang telah lebih dulu mendaftar sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.
Edy-Hasan datang ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut dengan berjalan kaki, setelah sebelumnya melakukan deklarasi di Hotel Grand Mercure yang hanya sepelemparan batu dari gedung KPU Sumut.
Pasangan kedua yang mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sumut ini diantar ke KPU oleh pimpinan dari 6 partai politik pengusung yakni PDIP, Hanura, Partai Gelora, Partai Ummat, Partai Buruh, dan Partai Kebangkitan Nusantara.
Tak ketinggalan ratusan pendukung yang mengiringi langkah Edy-Hasan dengan tabuhan drumband bak supporter sepak bola.
Usai menyerahkan berkas pendaftaran, Edy-Hasan menemui wartawan yang telah menanti di halaman depan KPU Sumut.
Baca Juga
Edy menegaskan dirinya tak ingin mengumbar janji politik. Dia menyebut ada 5 program pembangunan yang akan kembali dilanjutkan jika mendapat amanat lagi dari rakyat Sumut.
"Yang kami akan lanjutkan pembangunan lima tahun lalu adalah pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian dan peternakan, kelima adalah pariwisata," kata Edy, Kamis (29/8/2024).
Edy juga menjelaskan, deklarasi yang dilakukan pihaknya sebelum ke KPU salah satunya untuk memperkenalkan Hasan Basri Sagala, calon wakil gubernur yang akan mendampingi Edy di Pilkada Sumut.
Hasan Basri sendiri merupakan putra daerah kelahiran Kotapinang, Labuhanbatu Selatan yang juga kader PDI-P.
Edy mengumumkan Hasan sebagai wakilnya, beberapa hari sebelum pendaftaran calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2024 dibuka pada 27 Agustus kemarin.
Kepada media Edy mengatakan optimis dapat mendulang kembali suara dari masyarakat Sumut.
Namun, Gubernur Sumatra Utara periode 2018-2023 ini enggan menyampaikan janji kampanyenya. Edy menyebut tak ingin jadi orang munafik.
Dia mengatakan akan melanjutkan sejumlah program pembangunan yang dijalankan pada lima tahun kepemimpinannya dulu.
"Kalau janji tak ditepati, berarti munafik. Saya akan lakukan, saya akan berusaha untuk menepati janji. Saya akan berusaha apa yang saya ucapkan, saya tidak berbohong," tandas Edy. (K68)