Bisnis.com, MEDAN - Balai Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan mengurai penyebab panasnya suhu di kota ini beberapa hari terakhir, bahkan pernah menyentuh 38 derajat Celcius.
Prakirawan BMKG Wilayah I Medan Budi Prasetyo mengatakan, hal ini disebabkan karena minimnya pertumbuhan awan yang terjadi di Medan dan sekitarnya.
"Pertumbuhan awan yang terjadi di Medan dan sekitarnya sangat minim akibat massa uap air yang cenderung kering dan lapisan atmosfer cukup stabil sehingga menyebabkan intensitas matahari yang sampai ke permukaan [bumi] menjadi maksimal," kata Budi saat dihubungi Bisnis, Selasa (23/7/2024).
Budi menambahkan, gerak semu matahari yang bergerak dari belahan Bumi Utara menuju khatulistiwa menyebabkan peningkatan suhu udara di wilayah Medan.
Adapun indikator cuaca di ponsel memberi peringatan bahwa Medan diterpa 'panas berlebih' hari ini, Selasa (23/7/2024) dengan puncak suhu mencapai 36 derajat Celcius.
Dikatakan Budi, pantauan Balai Besar MKG Wilayah I Medan beberapa hari terakhir juga menunjukkan bahwa suhu udara maksimum di Medan dan sekitarnya memang tercatat cukup panas, yakni berkisar antara 35 - 38 derajat Celcius. Bahkan, suhu tertinggi beberapa hari terakhir sempat mencapai 38 derajat Celcius.
Baca Juga
Lebih lanjut dia menyebutkan, rata-rata suhu maksimum pada bulan Juli dari tahun 2008 hingga tahun 2024 yaitu 33,5 derajat Celcius.
"Sehingga kondisi ini termasuk suhu ekstrem. Dikatakan suhu ekstrem jika suhu [meningkat] maksimal 3 derajat Celcius dari suhu maksimal rata-ratanya," jelas Budi.
Dia mengatakan, cuaca panas di Medan dan sekitarnya ini masih akan berlangsung hingga 2-3 hari ke depan. Secara umum, lanjut dia, beberapa wilayah di Sumut memang sudah memasuki musim kemarau, termasuk Medan.
BBMKG Wilayah I Medan pun mengimbau masyarakat waspada atas peningkatan suhu berlebih ini. "Masyarakat perlu mencukupi asupan cairan dan sedapat mungkin mengurangi kegiatan di luar ruangan," pungkasnya. (K68)