Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelayanan Kantor Imigrasi Palembang Kembali Normal Pascagangguan PDN

Dedi mengakui gangguan yang terjadi beberapa waktu lalu cukup berpengaruh besar terhadap layanan keimigrasian di Palembang.
Suasana pelayanan di Kantor Imigrasi I TPI Palembang, Rabu (3/7/2024). Bisnis/Husnul
Suasana pelayanan di Kantor Imigrasi I TPI Palembang, Rabu (3/7/2024). Bisnis/Husnul

Bisnis.com, PALEMBANG – Ratusan masyarakat yang mengajukan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang turut terdampak adanya gangguan di Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Kominfo pada 20 Juni 2024 lalu. 

Akan tetapi saat ini kondisi sudah mulai berangsur normal dan pelayanan berlangsung seperti biasanya. 

"Kita pastikan setelah 1 Minggu kejadian gangguan di PDN, pada tanggal 27 Juni 2024 sudah berangsur-angsur normal dan kini sudah normal," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang Khairil Mirza Iskandar melalui Kepala Seksi Teknologi, Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Dedi Firman, Rabu (3/7/2024).

Dedi mengakui gangguan yang terjadi beberapa waktu lalu cukup berpengaruh besar terhadap layanan keimigrasian di Palembang. Baik pelayanan WNI untuk pembuatan paspor, maupun WNA untuk mengajukan izin tinggal. 

Beberapa langkah yang dilakukan Kantor Imigrasi I TPI Palembang pada saat terjadi gangguan yaitu memberitahukan kepada para pemohon yang sudah mendaftar di sistem aplikasi M-Paspor melalui nomor telepon yang bersangkutan. 

“Kami juga menyampaikan informasi secara berkala dan berkelanjutan,” sambungnya. 

Namun demikian, selama gangguan terjadi para pemohon yang sudah terdaftar M-Paspor tetap dilakukan perekaman biometrik, dan dilayani sesuai jadwal mereka. 

Hanya saja kendala yang dialami yakni proses cetak paspor dan juga layanan percepatan paspor yang satu hari jadi tidak bisa dilakukan. 

“Tapi untuk layanan paspor satu hari jadi sudah bisa lagi sejak 1 Juli 2024 kemarin,” jelasnya. 

Sementara itu, imbuh Dedi, untuk pengajuan paspor di wilayah kerjanya paling banyak dari para masyarakat yang akan umroh yakni sekitar 70%. Selebihnya ada untuk keperluan wisata, berobat, belajar dan lain-lain.

"Berdasarkan data yang ada dari Mei-Juni total 3.712 yang mengajukan paspor terdiri 1.600 paspor biasa dan 2.112 paspor elektronik," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper