Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisman Asal Malaysia Paling Banyak Berkunjung ke Sumbar

Wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatra Barat pada Mei 2024 sebanyak 7.107 kunjungan atau turun 0,82% dari bulan sebelumnya yang berjumlah 7.166 kunjungan.
Seorang pengunjung menikmati pemandangan wisata Mandeh di Pandan View, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Senin (4/3/2024). Kawasan Wisata Bahari Mandeh (KWBT) merupakan objek wisata yang terindah dimiliki Sumatra Barat yang diklaim menyerupai Raja Ampat Papua. Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Seorang pengunjung menikmati pemandangan wisata Mandeh di Pandan View, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Senin (4/3/2024). Kawasan Wisata Bahari Mandeh (KWBT) merupakan objek wisata yang terindah dimiliki Sumatra Barat yang diklaim menyerupai Raja Ampat Papua. Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatra Barat pada Mei 2024 sebanyak 7.107 kunjungan atau turun 0,82% dari bulan sebelumnya yang berjumlah 7.166 kunjungan.

Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan wisman yang tercatat paling banyak datang ke Sumbar pada Mei 2024 merupakan wisman asal Malaysia. Hal ini bukan hanya tercatat di Mei 2024 saja, tapi wisman asal Malaysia memang sejak dulu paling banyak berkunjung ke Sumbar.

"Terbanyak memang dari Malaysia, tapi juga ada dari Australia, Singapura, Amerika Serikat, dan Perancis," katanya, Senin (1/7/2024).

Dia menjelaskan untuk jumlah kunjungan dari Malaysia sebanyak 5.874 kunjungan, Australia 209 kunjungan, Singapura 79 kunjungan, Amerika Serikat 56 kunjungan, dan Perancis 50 kunjungan. 

"Dari 10 besar kedatangan wisman, wisman asal Spanyol tercatat mengalami penurunan terdalam dibandingkan bulan sebelumnya, yakni sebesar 54,72%," jelasnya. 

Sugeng menyampaikan dari jumlah kunjungan itu, BPS juga mencatat dari sisi tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang. Dimana pada Mei 2024 berdasarkan laporan yang masuk tercatat sebesar 48,42%. 

"Ini berarti TPK Mei 2024 mengalami peningkatan sebesar 7,04 poin dibandingkan dengan TPK April 2024 yang tercatat sebesar 41,38%," ucapnya. 

Sementara itu, jika dibandingkan dengan TPK Mei 2023 yang tercatat sebesar 51,04%, TPK Mei 2024 mengalami penurunan sebesar 2,62 poin.

Dikatakannya bila dilihat menurut klasifikasi hotel, peningkatan TPK terjadi pada tiga kategori hotel bintang. Peningkatan TPK tertinggi terjadi pada hotel bintang 4, yaitu meningkat sebesar 19,49 poin. 

Selanjutnya, hotel bintang 3 dan hotel bintang 2 masing-masing mengalami peningkatan TPK sebesar 10,26 poin dan 0,32 poin. Sementara itu, hotel bintang 1 mengalami penurunan TPK sebesar 6,00 poin. 

TPK tertinggi periode Mei 2024 tercatat pada hotel bintang 4 yang mencapai 62,30%, diikuti hotel bintang 3 sebesar 59,40 persen, dan hotel bintang 2 sebesar 38,88%. TPK terendah tercatat pada hotel bintang 1 yaitu sebesar 20,97%.

Sementara itu, dari data Dinas Pariwisata Sumbar mencatat terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Sumbar sebesar 20,24% hingga Mei 2024.

Menurut Kadispar Sumbar Luhur Budianda penyebab penurunan jumlah kunjungan wisatawan yang cukup besar itu, dampak dari bencana alam yang terjadi di Sumbar terutama pada momen libur Idulfitri.

"Bulan Mei 2024 menjadi bulan yang kurang menggembirakan bagi sektor pariwisata di Sumbar, karena kumulatif pergerakan wisatawan nusantara Januari - Mei 2024 tercatat hanya 5.827.835 orang, jumlah itu turun dibandingkan tahun 2023," katanya.

Dia menjelaskan untuk jumlah wisatawan nusantara yang tercatat hingga Mei 2024 itu di angka 5.827.835 orang. Sedangkan di tahun 2023 jumlahnya tercatat mencapai 7.307.135 orang.

Artinya terjadi penurunan sebanyak 20,24% dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya 7.307.135 orang. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa penurunan tersebut merupakan dampak dari bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini di Sumbar.

"Lokasi yang terdampak bencana alam itu mengganggu akses wisatawan untuk menjangkau lokasi wisatanya. Seperti bencana banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar dan Agam, membuat akses jalan terputus untuk pergi ke Bukittinggi," ujarnya.

Selain itu bencana alam yang juga terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan beberapa hari sebelum Ramadan 2024, juga membuat wisatawan sulit untuk menjangkau objek wisata di Pesisir Selatan, seperti ke Carocok Painan, wisata Mandeh, dan objek wisata lainnya.

"Jikapun ada yang datang ke suatu objek wisata, pengunjungnya bisa dikatakan masyarakat lokal atau masih dari suatu kabupaten dan kotanya saja," jelasnya.

Sementara bila dilihat untuk wisatawan mancanegara malah sebaliknya, terlihat terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawannya yakni sebesar 72,80% dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Dimana di tahun 2024 ini 23.059 orang dan tahun 2023 lalu 13.344 orang. Cukup banyak peningkatannya itu," sebutnya.

Adapun wisatawan nusantara yang datang ke Sumbar hingga Mei 2024 itu, yang paling banyak tercatat datang dari Riau 34,12%, Jawa Barat 14,51%, dan Jakarta 13,31%.

Dengan tujuan wisata yang paling banyak di Padang 30,37%, Bukittinggi 20,62%, dan Kabupaten Limapuluh Kota 18,22%.

"Bukittinggi dan Pekanbaru ini paling dominan itu dari Riau. Wisatawan Malaysia juga banyak datang ke Bukittinggi itu," jelasnya.

Seiring adanya penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar yang terdampak bencana alam itu, turut berdampak kepada ekonomi daerah yang terdapat objek wisata.

Artinya bila objek wisata yang terdampak bencana alam, maka ekonomi juga turut terganggu. Mulai dari soal penurunan penginapan atau hotel, transportasi, hingga berdampak kepada ekonomi pelaku UMKM.

Budi berharap kondisi dampak bencana alam di Sumbar segera pulih, sehingga sektor pariwisata bisa kembali membaik.

Terlebih akan adanya momen liburan akhir tahun yakni Natal dan Tahun Baru, perlu untuk berharap agar tidak ada lagi terjadi bencana alam di Sumbar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper