Bisnis.com, PADANG — Kasus diare yang melanda wilayah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, telah menyebabkan tiga orang balita meninggal dunia dan ratusan jiwa dirawat di sejumlah rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Lila Yanuar membenarkan bahwa kasus diare tersebut membuat tiga orang balita meninggal dunia dan 122 jiwa tengah mendapat perawatan di Puskesmas hingga ke rumah sakit di Pesisir Selatan.
"Hal yang telah dilakukan kini, Dinkes telah mengambil sampel, dan pengujian sampel dilakukan langsung oleh dr Andani. Jadi uji laboratorium, untuk memastikan virus jenis apa yang menyerang balita itu," katanya ketika dihubungi di Padang, Sabtu (4/5/2024).
Lila menjelang saat ini kasus diare tersebut baru ditemukan di Kabupaten Pesisir Selatan dengan kondisi telah menyebabkan balita yang terjangkit meninggal dunia.
Ketika dikonfirmasi soal perlu atau tidak ditetapkannya kasus luar biasa (KLB) melihat dampak penyakit diare yang telah merenggut nyawa balita dan ratusan tengah menjalani perawatan medis, Lila mengaku perlu ada pembahasan lebih lanjut dengan pemerintah daerah.
"Sabar dulu, kita tunggu hasil uji laboratorium soal sampai diare ini. Dengan demikian bisa kami bisa mengambil langkah lebih lanjut," ujarnya.
Dia juga tidak menepis kemungkinan akan melakukan uji kualitas air dari setiap penjual air galon mineral yang ada di wilayah Kecamatan Sutera, Lengayang, dan termasuk di Kecamatan Batang Kapas.
"Kasus diare ini dari pasien yang ditangani, berasal dari Sutera, Lengayang, dan Batang Kapas," sebutnya.
Sementara itu, salah seorang keluarga pasien, Aldi mengatakan anaknya juga terkena diare itu sejak beberapa terakhir ini. Gejala pertama yang dialaminya itu muntah dan mencret, kemudian demam.
"Sebelumnya saya bawa anak ke Puskesmas Surantih (Sutera), ternyata tempat rawat inap penuh. Kemudian saya bawa ke Puskesmas Lengayang," jelasnya.
Dikatakannya selama menjalani rawat inap, anaknya mendapat penanganan mulai dari pasang infus hingga diberi sirup secara rutin.
"Saat ini saya sudah dibawa pulang ke rumah lagi. Karena tidak ada perkembangan, obatnya itu dan itu saja," kata dia.