Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan PSN Bendungan Tiga Dihaji di Sumsel Sudah 50,13%

Bendungan pertama di Sumsel itu nantinya akan menambah pasokan air pada Daerah Irigasi (DI) Komering untuk lahan pertanian seluas 34.824 ha.
Progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatra Selatan./Istimewa
Progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatra Selatan./Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG — Pembangunan Program Strategis Nasional (PSN) Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatra Selatan ditargetkan selesai tahun ini.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan bendungan pertama di Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) itu nantinya akan menambah pasokan air pada Daerah Irigasi (DI) Komering untuk lahan pertanian seluas 34.824 hektare.

"Dengan begitu hasil pertanian dari Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun karena mendapat aliran air yang cukup dan stabil dari bendungan ini," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Kamis (4/4/2024).

Dia menerangkan tujuan utama pembangunan bendungan itu guna menjaga kestabilan pasokan air pada daerah irigasi Komering saat musim kemarau.

Menurutnya tantangan dalam pengaturan air ke daerah irigasi adalah pada musim kemarau, dimana debit air Sungai Komering yang masuk ke saluran irigasi sangat terbatas. 

"Sementara pada musim hujan, elevasi Sungai Komering naik sehingga debit yang masuk ke saluran irigasi cukup besar. Tetapi air tersebut juga membawa sedimen yang mengendap di dasar saluran," jelasnya.

Saat ini, kata Endra, progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji telah mencapai 50,13% dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024. Setelahnya baru akan dilakukan pengisian waduk atau impounding. Daerah irigasi Komering memiliki potensi untuk mengairi lahan pertanian seluas 124.000 hektare. 

Sementara saat ini layanan air untuk daerah irigasi baru mencakup 70.000 hektare dan sisanya sekitar 54.000 hektare masih bersifat tadah hujan. 

"Kita harapkan nantinya akan bertambah pasokan air untuk melayani sekitar 34.824 hektare dari Bendungan Tiga Dihaji ini," sambungnya.

Diketahui, Bendungan Tiga Dihaji juga memberikan manfaat untuk konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku sebesar 1 m3/detik, pembangkit listrik sebesar 4x10 MW, dan destinasi pariwisata lokal, serta prasarana olahraga air.

Pekerjaan pembangunan tersebut terdiri atas 4 paket yakni Paket 1 senilai Rp1,07 triliun dengan kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dan PT Basuki Rahmanta Putra.

Lalu paket 2 senilai Rp1,34 triliun dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk, dan PT SAC Nusantara. 

Paket 3 dengan nilai kontrak Rp629,94 miliar oleh PT Nindya Karya dan PT Taruna Putra Pertiwi. Dan paket 4 dengan nilai Rp690,71 miliar oleh PT Wijaya Karya dan PT Rudy Jaya. 

Adapun supervisi pembangunan Bendungan Tiga Dihaji dilakukan oleh PT Virama Karya (Persero) dengan KSO PT Tata Guna Patria, PT Tritunggal Pratyaksa, PT Bina Karya (Persero), dan PT Kwarsa Hexagon dengan nilai kontrak Rp82,87 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper