Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi Maret 2024 di Provinsi Sumatra Selatan sebesar 0,25% secara month to month (mtm) atau lebih rendah dibandingkan nasional yang sebesar 0,52%.
Kepala BPS Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto menjelaskan perkembangan inflasi selama tiga bulan terakhir di Sumsel meliputi Januari terjadi deflasi -0,08%, kemudian inflasi tipis di bulan Februari 0,01% dan meningkat di Maret 0,25%.
“Meningkat di Maret 0,25% ini memang tidak bisa dihindari karena di bulan ini adanya momen Ramadan yang tentu berdampak pada konsumsi masyarakat,” jelas Wahyu dalam rilis Berita Resmi Statistik, Senin (1/4/2024).
Dia menyebut lima komoditas utama penyumbang inflasi pada Maret 2024 adalah daging ayam ras, telur ayam ras, emas perhiasan, bawang merah dan bawang putih.
Sedangkan dari sisi kelompok pengeluaran terdapat lima kelompok yang mengalami kenaikan dan empat kelompok mengalami penurunan indeks. Sedangkan dua lainnya dalam kondisi stabil.
Adapun kelompok yang memberikan dominasi meliputi makanan, minuman dan tembakau dengan perubahan indeks sebesar 0,55% dan andil 0,17%.
Baca Juga
“Jadi dari inflasi 0,25%, andil untuk satu kelompok saja yaitu makanan, minuman dan tembakau sudah mencapai 0,17%,” katanya.
Selanjutnya kelompok penyediaan makan dan minum atau restoran yang mengalami perubahan harga 0,55% dan andil 0,05%. Kemudian perawatan pribadi dan jasa lainnya yang komoditasnya emas perhiasan mengalami perubahan harga sebesar 0,64% dengan andil inflasi 0,05%.
Disamping itu, kelompok yang terpantau mengalami deflasi diantaranya pakaian dan alas kaki sebesar -0,40% dan andil -0,02%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga -0,22% dan andil -0,01%. Serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan perubahan harga -0,14% dan andil deflasi -0,01%.