Bisnis.com, PALEMBANG – Berbagai tradisi dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam menyambut datangnya bulan Ramadan, tak terkecuali bagi masyarakat Kabupaten Empat Lawang yang punya tradisi Meroa.
Meroa merupakan salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Empat Lawang sebelum datangnya bulan Ramadan. Biasanya masyarakat Empat Lawang akan melakukan Meroa setelah mulai memasuki bulan roa (ruwah) atau Sya’ban dalam penanggalan Hijriah.
Tradisi tersebut dilakukan dengan cara tuan rumah menyiapkan makanan, seperti nasi dan lauk pauknya, kue, kerupuk dan sebagainya dan akan dihadiri oleh masyarakat yang berada di desa tuan rumah tersebut.
Sebelum makan bersama, biasanya para ulama akan melakukan doa terlebih dahulu baik kepada tuan rumah maupun mendoakan makanan yang akan dimakan bersama nantinya.
Sebelumnya masyarakat yang akan melakukan tradisi Meroa akan dibantu oleh masyarakat lain untuk mempersiapkan segala hal yang akan dibutuhkan pada saat melakukan roa seperti memasak bersama, dan pantauan (tradisi mengundang untuk meminta kehadiran orang lain).
Meroa biasanya akan dilakukan pada malam hari karena masyarakat sekitar beranggapan bahwa waktu malam adalah waktu semua orang beristirahat dari segala aktivitas yang dilakukan pada siang harinya.
Baca Juga
Tujuan Meroa bagi masyarakat Empat Lawang adalah sebagai rasa syukur karena masih diberi kesempatan oleh Allah Swt untuk menunaikan ibadah puasa dan berharap akan dipertemukan kembali pada bulan puasa tahun-tahun selanjutnya.