Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Tidak Mencukupi, Kepri akan Datangkan Cabai dari Aceh dan Sulawesi

Kebutuhan cabai selama bulan puasa nanti diprediksi mencapai 850 ton, dimana produksi di Kepri sendiri hanya mampu menyediakan sebanyak 650 ton.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BATAM - Menjelang Ramadan, suplai cabai di Kepulauan Riau (Kepri) belum aman. Kebutuhan selama bulan puasa nanti diprediksi mencapai 850 ton, dimana produksi di Kepri sendiri hanya mampu menyediakan sebanyak 650 ton.

"Kontrol harian sekarang diutamakan cabai. Pasokan cabai ini tersendat karena persoalan El-Nino, sehingga gagal panen. Makanya kami lakukan upaya dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), cabai didatangkan melalui subsidi transportasi dari Aceh dan Sulawesi," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Selasa (27/2/2024) di Batuampar, Batam.

Menurut Ansar, kesenjangan yang terjadi cukup besar, dimana kapasitas produksi di Kepri tidak mampu mencukupi kebutuhan warganya. "Dari 270 hektare lahan untuk pengembangan cabai di Kepri, baru dapat 100 hektare," jelasnya.

Saat ini pengembangan budi daya cabai difokuskan ke Kepulauan Anambas, lantaran harga cabai di wilayah tersebut berfluktuasi tinggi. "Sekarang fokus di Anambas, karena fluktuasi harga cabai tinggi. Maka kami coba intervensi," paparnya.

Mengenai kebutuhan pokok utama lainnya seperti beras, Ansar mengatakan stok beras khususnya di Gudang Bulog masih mencukupi hingga 5 bulan ke depan.

"Ada juga bantuan pangan dari pemerintah daerah, yang jadi senjata ampuh jaga stabilitas pasar. Selain itu, kami juga akan melakukan operasi pasar," ungkapnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri juga terus memantau situasi terkini di pasar tradisional. Untuk harga beras Bulog masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), sedangkan untuk beras premium mengalami kenaikan. "Tapi kenaikannya tidak setinggi wilayah lainnya di Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Suryono mengatakan masyarakat Kepri tidak perlu khawatir terhadap isu-isu yang berkembang mengenai kenaikan harga beras.

"Stok kita aman, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Beras itu bukan penyebab inflasi di Kepri. Isunya sekarang memang terkait kenaikan harga beras, tapi menjelang Ramadan dan nanti lebaran, kita masih aman," ungkapnya. (K65)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper