Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Kota Medan resmi melepas empat unit bus listrik untuk dilakukan uji coba operasional di jalanan Kota Medan pada Kamis (4/1/2024).
Peluncuran uji coba transportasi massal berbasis listrik pertama di Medan hasil kolaborasi dengan PT Kalista ini dipimpin Wali Kota Medan Bobby Nasution di Komplek J-City Kecamatan Johor.
Ditemui di sela-sela peluncuran Bobby mengatakan, pemerintah berupaya membangun sistem transportasi massal yang aman lagi nyaman bagi masyarakat.
Keberadaan unit-unit bus listrik di Kota Medan merupakan perwujudan cita-cita tersebut yang diharapkan dapat mengalihkan kebiasaan masyarakat dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum.
"Hari ini kita meluncurkan uji coba bus listrik yang sampai beberapa bulan ke depan masih gratis [tarifnya]. Keunggulan lain, bus listrik ini emisinya akan rendah sekali karena tidak menggunakan bahan bakar minyak," Kata Bobby saat ditemui usai peluncuran, Kamis (4/1/2024).
Lebih lanjut Bobby mengatakan, pengadaan unit bus listrik untuk mendukung pembangunan transportasi massal modern di Kota Medan ini tidak menggunakan APBD Kota Medan. Keterbatasan anggaran, tuturnya, menjadi salah satu alasan.
Baca Juga
Empat bus listrik yang hari ini dilakukan uji coba trayek perjalanan merupakan hasil kerja sama Pemko Medan dengan PT Kalista.
"Bus listrik ini tidak menggunakan APBD, ini kolaborasi kami dengan PT Kalista Nusa Armada (Kalista)," kata Bobby.
Senada dengan Pemko Medan, Direktur Angkutan Jalan Direktorat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto, mendukung operasionalisasi bus listrik di Kota Medan.
Ia mengatakan, Kemenhub sejatinya mendorong penggunaan bus listrik khususnya di perkotaan untuk mengurangi penggunaan moda transportasi berbahan bakar fosil.
Lebih lanjut, Suharto juga menyinggung soal dampak yang mungkin ditimbulkan kemacetan jika penggunaan transportasi massal tidak digalakkan.
"Tingkat pertumbuhan kendaraan pribadi Indonesia sangat tinggi. Rata-rata 8% per tahun, sedangkan pertumbuhan infrastruktur [jalan] nya di bawah 1%. Kalau kita tidak beralih menggunakan angkutan umum, maka akan terjadi kemacetan di mana-mana. Aktivitas masyarakat akan terganggu dan perekonomian akan mengalami stagnasi," ujar Suharto.
Sebagai informasi, peluncuran uji coba bus listrik ini merupakan bagian dari rencana operasionalisasi Bus Rapid Transit (BRT) Medan-Binjai-Deli Serdang di mana 30% dari total BRT tersebut akan berbasis listrik.
Proyek Transportasi Massal Modern yang menelan anggaran Rp1,9 T tersebut direncanakan akan memulai konstruksi fisik seperti halte dan depo pada Januari 2024 ini.
Uji coba bus listrik di Medan akan berlangsung selama 6 bulan, terhitung sejak 5 Januari hingga Juni 2024.
Sejauh ini baru satu koridor bus listrik yang dioperasikan dengan titik keberangkatan dimulai dari Kompleks J-City Medan Johor. Pemko Medan sendiri menargetkan akan membuka 17 koridor untuk bus listrik secara bertahap.
Guna menarik antusiasme masyarakat dalam menggunakan transportasi massal bus listrik, uji coba ini akan diberlakukan tanpa tarif alias gratis. (K68)
