Bisnis.com, BENGKALIS - Bumdes Kuala Alam, Desa Kuala Alam Kabupaten Bengkalis, telah mencatatkan prestasi gemilang dalam dua tahun terakhir.
Direktur BUMDes Kuala Alam, Zulkifli menyebutkan setelah memiliki produk unggulan yakni olahan nanas seperti keripik, dan selai nanas serta berbagai jenis turunan lainnya, kini pihaknya mulai menyasar produk olahan lain sebagai komoditas andalan.
"Salah satunya kini kami berinovasi dalam mengolah nipah sejenis mangrove. Masyarakat kami ajak untuk melestarikan tanaman ini, karena olahannya dapat menghasilkan dampak ekonomi seperti gula nipah," ujarnya Jumat (22/12/2023).
Dia menyebutkan gula cair dan olahan Nipah, tidak hanya lebih ekonomis, tapi juga lebih sehat. Saat ini pihaknya bisa memproduksi 50 liter nira per hari dari 30 batang Nipah.
Dari usaha gula nipah, dengan modal awal sebesar Rp75 juta di awal 2023, kini sudah mampu menghasilkan omzet Rp15 juta per bulan atau mencapai Rp180 juta setahun. Begitu juga dengan kebun nanas dan produk olahannya yang mencapai omzet Rp150-180 juta per tahun.
Selain nipah, pihaknya juga mendorong pengolahan ikan lomek dari tangkapan nelayan sekitar desa, dan dibuat menjadi berbagai produk turunan seperti salai, ikan kering dan lainnya.
Setelah sukses membenahi dan melengkapi legalisasi produk ikan lomek pada 2023, BUMDdes Kuala Alam kini bersiap merambah pasar internasional. Mereka telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan buyer pada 17 Desember 2023 lalu, dan membuka peluang ekspor produk olahan ikan lomek kering.
"Tahun 2024, kami membidik program strategis nasional dengan fokus pada penanggulangan stunting. Produk-produk kami, seperti ikan lomek dan udang yang dijadikan bubuk, diuji dan memiliki manfaat gizi seperti kalsium dan protein yang memang dibutuhkan anak," ungkapnya.
Pihaknya berharap BUMDes Kuala Alam dapat menjadi tempat edukasi bagi generasi muda dan pihaknya siap terus berinovasi untuk mendukung perkembangan ekonomi dan kesejahteraan di desa itu.
Kemudian sejalan dengan kerjasama dan kemitraan dengan Bank BRI, pihaknya telah mendapatkan beragam program bantuan dan pelatihan. Misalnya mendapatkan bibit tanaman buah-buahan seperti durian, lengkeng, mangga madu. Kemudian beragam pelatihan dan sertifikasi bagi pelaku usaha di desa.
Dia mengakui keberhasilan usaha mereka tidak terlepas dari dukungan BRI dalam menerapkan sistem pembayaran digital QRIS dan dukungan kemudahan dari membuka rekening BUMDes di BRI.
"Kegiatan desa kami didukung penuh oleh BRI. Kami berterima kasih atas kerjasama yang telah memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonomi di desa kami," ujar Zulkifli.
Berkat kegigihan yang sudah dilakukan, BUMdes Kuala Alam telah ikut serta dalam program klaster UMKM serta desa BRIlian Preneur, hingga menjadi desa terbaik pada 2020 dan mendapatkan penghargaan tingkat nasional.
Sementara itu Regional CEO BRI Pekanbaru Kicky Andrie Davetra mengatakan BRILian Preneur merupakan salah satu langkah BRI sebagai lembaga keuangan yang turut memajukan UMKM Indonesia.
Pada tahun ini untuk kelima kalinya BRI kembali menyelenggarakan pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR yang mengusung tema "Crafting Global Connection" atau merakit koneksi global.
Ajang UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR diselenggarakan sebagai sarana business matching antara UMKM Indonesia dengan konsumen luar negeri, sehingga diharapkan mampu menumbuhkembangkan pelaku UMKM dan meningkatkan ekspor nasional. Pada tahun ini BRI mengajak 700 UMKM terkurasi untuk tampil di pameran tersebut.
"BRI sebagai bank pemberdaya UMKM terus menegaskan komitmennya untuk membawa sektor UMKM dan ultra mikro nasional naik kelas dan mampu terus berkembang secara berkelanjutan," pungkasnya.