Bisnis.com, BANGKINANG - Masih teringat jelas oleh Juniarti, saat kerap jalan-jalan dan berwisata ke Yogyakarta dua tahun silam. Kala itu dia berlibur sambil melihat berbagai jenis oleh-oleh yang dipasarkan di Kota Gudeg tersebut.
Salah satu yang dilihatnya banyak dijual adalah kerajinan atau kriya dari bahan olahan limbah eceng gondok, seperti tas, topi, hingga barang lainnya.
"Di sana banyak dijual oleh-oleh dari bahan olahan eceng gondok ini dan laris dijual. Karena itu saya menilai ini sebuah peluang karena di daerah ini juga ada termasuk di Bangkinang, itu hanya dilihat orang sebagai limbah saja," ungkapnya kepada tim Jelajah UMKM Riau, Jumat (22/12/2023).
Dia menyebutkan dengan semangat mengambil peluang yang ada, dirinya mulai mendatangi embung dan sungai yang ada di Bangkinang, dan mengolah eceng gondok tersebut.
Setelah diambil dari sungai, eceng gondok dibersihkan dan dikeringkan selama sekitar sepekan lamanya. Setelah kering barulah dilanjutkan ke tahapan membentuk ke berbagai produk seperti tas, topi, kotak tisu, dompet, keranjang, dan model lainnya.
Juniarti menyebut sudah ada puluhan model produk yang dijualnya sejak memulai usaha yang diberi nama Kriya Sanak tersebut, yang artinya kerajinan saudara. Memang dia mengajak saudara dan tetangga serta ibu-ibu sekitar tempat tinggalnya untuk ikut menjadi perajin olahan eceng gondok tersebut.
"Hasilnya lumayan sejak awal dulu saya kenalkan ke teman-teman dan ikut pameran, bazar. Lalu ke ibu-ibu PKK dan juga ke dewan. Sekarang penjualan bisa jutaan sekitar Rp5 juta sampai Rp7 juta sebulan," ungkapnya.
Dari penjualan itu, keuntungan yang didapatkan bisa mencapai Rp3 juta, karena dipotong biaya produksi. Kemudian angka ini diyakini bakal terus meningkat karena dia juga menyasar penjualan online seperti melalui whatsapp, dan menerima orderan untuk acara dan kegiatan tertentu.
Usaha Juniarti dengan Kriya Sanak ini mendapatkan dukungan dari Bank BRI Cabang Bangkinang. Kerjasama dimaksud berupa sering dilibatkan dalam kegiatan bank pelat merah tersebut seperti pameran dan bazar.
Pihaknya berencana tahun depan akan membuka galeri untuk memajang produk Kriya Sanak, dan memudahkan pelanggan mendapatkan kerajinan tersebut.
"Harapan kami bisa mendapatkan dukungan terus dari BRI dan bisa mewujudkan galeri ini tahun depan sehingga penjualan kami terus meningkat," ungkapnya.
Sementara itu BRI Regional Pekanbaru yang membawahi wilayah Riau dan Kepulauan Riau, mencatat telah menyalurkan kredit senilai Rp3,8 triliun sampai akhir Oktober 2023.
Regional CEO BRI Pekanbaru Kicky Andrie Davetra, mengatakan komposisi pembiayaan masih didominasi oleh sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mencapai 86 persen.
"Kredit sektor UMKM yang disalurkan ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu mikro, kecil, dan menengah. Untuk sektor mikro, kontribusinya mencapai 54 persen," ujarnya.
Kicky mengatakan BRI tetap komit terhadap pertumbuhan UMKM termasuk Kriya Sanak di Bangkinang, dan pihaknya mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 16 persen tahun ini.