Bisnis.com, PADANG - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri pasar modal di Provinsi Sumatra Barat untuk Single Investor Identification (SID) terus mengalami peningkatan.
Plt Kepala OJK Provinsi Sumbar Untung Santoso mengatakan melihat pada posisi Agustus 2023, total SID di Sumbar berjumlah 161.783 investor yang tumbuh sebesar 21,16% (yoy), dengan total SID saham mencapai 70.235 investor.
"Hal itu menunjukan pertumbuhan sebesar 21,166% (yoy), dengan total nilai transaksi sampai dengan Agustus 2023 adalah sebesar Rp7,59 triliun," katanya, dalam keterangan tertulis, Jumat (27/10/2023).
Dia menjelaskan demografi investor pasar modal di Sumbar didominasi oleh investor di Kota Padang dengan jumlah 52.025 SID atau 32,15% dari total SID di Sumbar, kemudian diikuti oleh Kabupaten Agam dengan jumlah 13.767 SID atau 8,5% dari total SID di Sumbar.
"Jadi Kota Padang memang tiap tahunnya mendominasi investornya. Hebatnya Kabupaten Agam yang berada di posisi kedua," ujarnya.
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terjadi penambahan 14.471 investor pasar modal di Sumbar terhitung dari Januari - Juli 2023.
Baca Juga
Kepala Perwakilan BEI Provinsi Sumbar Early Saputra mengatakan kalau melihat dari usia, maka investor di Sumbar hingga Juli 2023 didominasi berusia di bawah 40 tahun. Artinya investor pasar modal di Sumbar masih banyak datang dari kalangan para milenial. Hal itu merupakan dampak dari gencarnya sekuritas melakukan literasi dan inklusi keuangan di Sumbar.
Selain itu, apabila dilihat dari sisi profesi, maka investor berprofesi pegawai swasta yang lebih mendominasi yang tercatat hingga Juli 2023."Pegawai swasta yang mendominasi, setelah itu baru diikuti yang profesi akademisi, dan pengusaha," ujarnya.