Bisnis.com, PEKANBARU — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau mencatat indeks literasi keuangan di wilayah itu mengalami peningkatan signifikan dalam tiga tahun, sehingga menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Kepala OJK Riau Muhamad Lutfi mengatakan Provinsi Riau mengalami kemajuan literasi keuangan yang mengesankan. Sesuai hasil survey Indeks literasi keuangan 2022, saat ini literasi keuangan Riau mencapai 67,27%, atau mengalami pertumbuhan yang signifikan dari posisi 43,19% pada 2019 lalu.
"Di samping itu, indeks inklusi keuangan Riau juga menunjukkan angka yang positif yakni sebesar 85,19%. Perkembangan ini menandakan komitmen yang kuat oleh seluruh stakholder terkait dalam meningkatkan pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan di Bumi Lancang Kuning," ujarnya saat membuka kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2023, Rabu (18/10/2023).
Dia menyebutkan secara nasional indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia telah menunjukkan perkembangan positif dalam beberapa tahun terakhir. Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi keuangan secara nasional meningkat menjadi 49,68% dari 38,03% pada 2019 lalu.
Sementara itu, indeks inklusi keuangan Indonesia telah mencapai 85,10% dari 76,19% pada periode sebelumnya. Fenomena ini menunjukkan penurunan gap antara literasi dan inklusi keuangan dari 38,16% menjadi 35,42% pada 2022.
Dukungan peningkatan literasi keuangan ini, telah dijalankan oleh berbagai pihak, salah satunya dari bank pelat merah. Bank BRI misalnya, telah melakukan edukasi dan akuisisi transaksi digital kepada para pelaku UMKM di pasar tradisional di Kota Pekanbaru.
Baca Juga
Regional CEO BRI RO Pekanbaru Kicky Andrie Davetra, mengatakan program dengan tajuk gerakan literasi digital ini telah menyasar 100 pasar tradisional di Pekanbaru, dan sudah menghasilkan akuisisi sebanyak 10.000 unit yang terdiri dari Tabungan Simpedes, aktivasi BRIMO dan QRIS.
Menurutnya melalui upaya ini, diharapkan tingkat kepercayaan diri yang tinggi dari pelaku UMKM akan dapat lebih berani mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis. "Di antaranya pede mengelola kuangan bersama BRImo, pede bertransaksi bersama QRIS dan pede menabung bersama Tabungan BRI Simpedes," ujarnya.
Selain itu, BRI mencatat sampai akhir September 2023 sudah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi sebanyak 35.000 nasabah UMKM. Pihaknya mengakui dukungan pembiayaan yang dilakukan pihaknya kepada UMKM ini sebagai bentuk komitmen BRI untuk berkontribusi dalam kemajuan pelaku UMKM agar terus naik kelas.
"Kami telah menyalurkan kredit KUR dalam 9 bulan terakhir ini dengan nilai Rp1,9 Triliun, dan disalurkan kepada 35.000 nasabah UMKM," pungkasnya.