Bisnis.com, PADANG - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Barat mencatat berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara dari AQMS pada 18 Oktober 2023 in berada pada kategori tidak sehat.
Kepala DLH Sumbar Asben Hendri mengatakan melihat beberapa hari terakhir, kualitas udara di Padang masih di level baik dan sedang. Namun terhitung sejak Selasa (17/10) kemarin, kualitas udara mulai turun menjadi tidak sehat.
"Untuk warga Sumbar, khususnya di Kota Padang dihimbau untuk menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan, karena kualitas udara lagi tidak sehat," katanya, Rabu (18/10/2023).
Dia menyebutkan turunnya kualitas udara di Padang, melihat dari masih berlangsungnya kabut asap. Padahal bicara karhutla, di wilayah Sumbar tidak terjadi karhutla, dan kabut asap yang ada itu merupakan asap yang datang dari provinsi tetangga.
Kendati hujan turun di Padang, namun tidak merata dan durasinya tidak panjang, dan hujan yang turun hanya berada di intensitas rendah.
"Di satu sisi hujan ini bagus, karena dapat mengurangi asap, dan kualitas udara pun bisa membaik. Tapi memang belum turun dalam keadaan lebat, jika hujan pun, hanya sebentar saja," jelasnya.
Baca Juga
Sementara itu, data dari Indeks kualitas udara (AQI) dan polusi udara PM2.5 di Sumbar pada pukul 16.59 WIb Rabu (18/10) ini, terdapat dua daerah di Sumbar yang dinilai berada pada kondisi tidak sehat. Selain di Kota Padang, udara tidak sehat juga terpantau di Matur, Kabupaten Agam.