Bisnis.com, BATAM - Sejak Ship to Shore (STS) crane beroperasi per 1 September 2023 lalu, Pelabuhan Batu Ampar sudah mengakomodir sekitar 4.500 box kontainer hingga akhir September lalu.
"Kami terus mengevaluasi pengoperasian STS crane di Terminal Umum Batu Ampar dan saat ini sudah mengakomodir sekitar 4.500 box untuk periode 1-30 September 2023," kata Direktur Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam Dendi Gustinandar, Kamis (12/10/2023) di Batam.
STS crane dapat mengakomodir 15 persen dari total volume kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar. Selama pengoperasiannya, rata-rata kapasitas bongkar muat peti kemas mencapai 20 box kontainer per jam.
"Ini lebih cepat jika dibandingkan dengan kapasitas bongkar muat menggunakan peralatan konvensional yang hanya mencapai 7 hingga 8 box kontainer per jam," katanya lagi.
Adapun perusahaan pelayaran domestik yang telah menggunakan layanan alat bongkar muat STS Crane antara lain SPIL; Tanto dan Temas. Sementara untuk pelayaran internasional antara lain Snepac; Laut Mas; Mega Maritim; Putra Lautan Mandiri dan lainnya.
BP Batam saat ini juga tengah mensosialisasikan pengoperasian Terminal Peti Kemas Batu Ampar tahap awal oleh PT Persero Batam.
Baca Juga
Hal ini mengacu pada Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur untuk Pembangunan, Pengoperasian dan Pengembangan Terminal Peti Kemas Batu Ampar antara BP Batam dan Persero.
Untuk tahap awal pengoperasian dermaga utara Terminal Umum Batu Ampar oleh PT Persero Batam akan dimulai per November 2023, dengan nilai investasi sebesar Rp 1,1 triliun.
"Kami harapkan dukungan semua pihak agar Terminal Umum Batu Ampar dapat bertransformasi menjadi terminal peti kemas yang modern dan bertaraf internasional," pungkasnya.(K65)