Bisnis.com, PALEMBANG -- Bulog Wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) mengungkapkan tidak ada pembatasan permintaan beras SPHP di wilayah tersebut.
Pimpinan Perum Bulog Wilayah Sumsel Babel, Mohamad Alexander mengatakan pihaknya terus menggelontorkan SPHP secara masif mulai di pasar, retail modern, outlet binaan dan kegiatan yang menyentuh masyarakat secara langsung seperti kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
"Kami tidak membatasi, tapi kalau untuk pembelian beras SPHP tersebut harus sewajarnya," kata dia, Kamis (5/10/2023).
Alex memberikan contoh jika konsumen membeli beras dengan jumlah 1-2 karung masih dalam kategori wajar. Namun, jika satu konsumen melakukan pembelian beras SPHP sampai dengan 5-8 karung sedangkan kebutuhan per rumah tangga tidak banyak (normal) dalam satu bulan, maka patut di batasi.
"Yang pasti stok beras di gudang Bulog aman. Karenanya masyarakat diminta tidak membeli berlebihan dan membelanjakan kebutuhan pangannya secara bijak," tambahnya.
Dia menyebutkan stok beras Bulog saat ini untuk wilayah Sumsel Babel mencapai sekitar 24.000 ton yang digulirkan untuk program SPHP dan bantuan pangan nasional tahap kedua.
Baca Juga
"Untuk alokasi bulan September sudah selesai disalurkan kepada Penerima Bantuan Pangan (PBP) dan alokasi Oktober saat ini sedang berjalan," katanya.
Di sisi lain, Alex mengakui bahwa saat ini permintaan beras SPHP dari daerah pun cukup tinggi. Hal itu lantaran banyak Pemda yang menggelar gerakan pangan murah, seperti di Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan Banyuasin.
"Selain operasi pasar, kami juga intensif secara terus menerus mengisi beras SPHP ini di pasar tradisional dan RPK. Dan setiap pedagang pengecer beras SPHP wajib memasang spanduk di depan untuk memberi tahu masyarakat bahwa ada beras SPHP yang dijual di warung tersebut dan informasi terkait HET beras SPHP. Sehingga masyarakat bisa membeli beras SPHP tersebut dengan harga maksimal HET," jelasnya.
Hingga kini, imbuhnya, total beras SHPH yang sudah dikeluarkan Bulog Sumsel Babel kurang lebih mencapai 30.000 ton.
"Jadi memang sejak awal 2203 hingga sekarang sudah sekitar 30.000 ton beras SPHP yang kita kucurkan ke masyarakat. Dan kami minta masyarakat jangan panic buying sebab stok di gudang masih melimpah," tegasnya. (K64)