Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumbar Targetkan Produktivitas Padi Meningkat pada 2023

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan produktivitas padi bisa meningkat pada 2023.
Aktivitas petani saat menanam padi di kawasan sawah tadah hujan di Desa Cimpu Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Selasa (15/11/2022). Bisnis/Muhammad Noli Hendra
Aktivitas petani saat menanam padi di kawasan sawah tadah hujan di Desa Cimpu Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, Selasa (15/11/2022). Bisnis/Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PASAMAN BARAT - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan produktivitas padi di daerah itu meningkat pada tahun 2023 agar tercapai ketahanan pangan menghadapi fenomena El Nino.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan saat ini pemerintah daerah tengah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas padi di Sumbar, sehingga ketersedian beras di Sumbar cukup kendati tengah dihadapkan dengan El Nino.

"Langkah-langkah yang kita persiapkan itu yakni pengidentifikasian masalah produksi dan merencanakan pemanfaatan teknologi. Karena dalam kondisi El Nino ini inovasi dalam pertanian sangat dibutuhkan," katanya usai panen raya di Pasaman Barat, Jumat (29/9/2023).

Dia menjelaskan saat ini mayoritas permasalahan dalam produktivitas pertanian padi di Sumbar yakni faktor belum maksimalnya ketersediaan infrastruktur pengairan dan rendahnya pemanfaatan teknologi. Akibatnya, petani lokal hanya bisa panen dua kali dalam setahun.

"Padahal dulu nya itu, bisa tiga kali dalam satu tahun panen padinya," ujarnya.

Gubernur menegaskan untuk mengatasi masalah tersebut penting bagi perangkat pemerintah di daerah terutama tentang perlu adanya komunikasi lebih intensif dengan pemerintah pusat melalui Kementerian dan Balai.

Menurutnya tujuan itu dilakukan agar dapat saling mendukung sesuai kewenangan dalam penanganan berbagai masalah pertanian di daerah.

"Kita minta OPD terkait agar lebih intensif berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat agar segera ada solusi," sebutnya.

Dikatakannya biasanya petani hanya bisa panen dua kali dalam setahun. Diharapkan dengan adanya dukungan pemerintah pusat, ke depan petani di Sumbar panen tiga kali dalam setahun.

"Kolaborasi dan sinergitas dengan seluruh pihak, menjadi sangat penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sektor pertanian saat ini," sambungnya.

Untuk itu, gubernur menegaskan melihat pada pertanian di Kabupaten Pasaman Barat dan sejumlah daerah pertanian lainnya di Sumbar.  

Salah satunya dengan memfasilitasi penyediaan benih untuk masyarakat, perbaikan irigasi lahan pertanian, dan penyediaan pupuk bersubsidi, hingga penyediaan mesin pengolahan pasca panen dan pengembangan kelembagaan kelompok tani.

Seperti halnya di lahan sawah di Nagari/Desa Baru, Ranah Batahan, di Pasaman Barat tersebut, dengan luas lahan sekitar 450 hektar dan berada pada satu hamparan, sehingga sangat mungkin untuk diterapkan teknologi seperti, combine harvester atau alat panen modern sehingga memudahkan kerja petani dan lebih hemat secara biaya.

Menurut Bupati Pasaman Barat Hamsuardi salah satu permasalahan utama untuk sektor pertanian di daerah tersebut adalah pengairannya.

Untuk itu, dia berharap dengan hadirnya Gubernur Sumbar bersama rombongan itu, dapat membantu percepatan pembangunan irigasi di Pasaman Barat khususnya.

Bupati menilai akan sangat disayangkan bila potensi pertanian tersebut, jika tidak dimaksimalkan. Padahal dari segi lahan, terbilang cukup luas dan memiliki kelompok tani yang aktif.Dikatakannya persoalan pengairan menjadi kebutuhan utama sektor pertanian di Pasaman Barat saat ini, sebelumnya sudah dibangun irigasi kepada Balai Wilayah Sungai (BWS), namun sampai sekarang belum terealisasi.

"Kami mohon dukungan dari gubernur untuk penguatan usulan tersebut kepada pihak BWS," kata Hamsuardi.

Sementara itu, Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar menyebutkan bahwa produktivitas padi hingga pertengahan tahun 2023 ini masih dalam keadaan stabil.

Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar Febrina Tri Susila Putri mengatakan melihat dari target produksi padi tahun 2023 adalah 1,4 juta ton gabah kering giling (GKG).

"Dari target itu, sebenarnya kita berharap produksi padi di Sumbar meningkat sekitar 2% hingga 3%. Hal ini melihat bagusnya panen padi di Sumbar di tahun ini," katanya kepada Bisnis, dihubungi terpisah.

Dia menyebutkan berdasarkan angka sementara, produksi padi di Sumbar sampai akhir Juli 2023 diperkirakan sekitar 880 ribu ton GKG. Artinya telah lebih 50% capaian produksi padi di Sumbar saat ini.

Febrina optimis produksi padi di Sumbar bakal mencapai target yang telah ditetapkan tahun ini yakni 1,4 juta ton GKG.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper