Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Distribusi Pupuk Subsidi Baru 60 Persen, Ini Kata Pj Gubsu

Target penyaluran pupuk bersubsidi di Sumatra Utara telah menyentuh angka 60 persen.
Petani beraktivitas di lahan persawahan./Bisnis-Fanny Kusumawardhani.
Petani beraktivitas di lahan persawahan./Bisnis-Fanny Kusumawardhani.

Bisnis.com, MEDAN - Kendati target penyaluran pupuk bersubsidi di Sumatra Utara telah menyentuh angka 60 persen. Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin tetap meminta agar penyaluran pupuk subsidi untuk para petani dimaksimalkan dan tepat sasaran.

"Secara data ketersedian pupuk subsidi ini sudah lengkap, namun di lapangan kita masih mendengarkan keluhan kekurangan pupuk ini. Saat ini harus kita pastikan penyalurannya tepat sasaran," kata Hassanudin dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (21/9/2023). 

Hassanudin menilai, pemaksimalan distribusi pupuk bersubsidi akan membantu petani untuk lebih dapat meningkatkan hasil produksi pertanian sehingga kebutuhan logistik di Sumut dapat terpenuhi.

Salah satu upaya pemaksimalan tersebut, dikatakan Hassanudin, ialah dengan memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran. 

"Keberhasilan penyaluran pupuk bersubsidi dengan tepat sasaran adalah salah satu bukti kehadiran pemerintah dalam membantu petani untuk meningkatkan hasil pertanian. Oleh karena itu saya mengajak semua yang memilik kekuasaan dalam penyaluran pupuk ini untuk dapat bekerja dengan amanah," katanya.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pupuk Indonesia, Wono Budi Tjahyono mengatakan, stok pupuk bersubsidi di Sumut mencukupi. Saat ini ketersedian pupuk bersubsidi di Sumut sebanyak 60 ribu ton dan pupuk komersil sebanyak 37 ribu ton.

"Sesuai instruksi Presiden bahwa penyaluran pupuk subsidi harus tepat sasaran, jadi sudah disalurkan sebanyak 60% pada petani di Sumut. Untuk ketersedian pupuk sendiri untuk Sumut sampai saat ini sudah tercukupi," katanya.

Budi Tjahyono menyampaikan, pihaknya akan mengakselerasi penyaluran pupuk bersubsidi dan mendorong sistem penyaluran yang lebih efektif sesuai dengan kebutuhan para petani di Sumut.

Sebagai informasi, di tahun 2023 pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah menginstruksikan kepada PT. Pupuk Indonesia (Persero) untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 7,8 juta ton, terdiri dari 4,6 juta ton Urea dan 3,2 juta ton NPK.

Penyediaan pupuk bersubsidi yang memakan anggaran sebesar Rp25 triliun ini akan disalurkan kepada kurang lebih 16 juta petani yang terdaftar.

Di Sumut sendiri, menurut Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura terdapat 623.425 petani yang telah terdaftar di aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan) dan e-Alokasi Kementan sebagai penerima pupuk bersubsidi.

Guna memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, pemerintah telah menetapkannya berdasarkan Permentan No. 10 tahun 2022, yakni petani wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Simluhtan, menggarap lahan maksimal dua hektare, serta menggunakan kartu TANI (untuk beberapa wilayah).

Permentan tersebut juga menetapkan hanya ada sembilan komoditas yang akan mendapat alokasi subsidi pupuk. Kesembilan komoditas tersebut yaitu beras, jagung, kedelai, kopi, kakao, bawang merah, bawang putih, cabai, dan tebu rakyat. 

Petani pun hanya dapat menebus pupuk bersubsidi di kios-kios resmi yang telah ditentukan di daerah masing-masing. (K68) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Delfi Rismayeti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper