Bisnis.com, MEDAN - Pembangunan stadion utama Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di Desa Sena, Deli Serdang, resmi dimulai.
Hal ini ditandai dengan penandatangan kontrak kerja sama antara pengguna jasa Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) II Sumatra Utara (Sumut) dengan stakeholder terkait pada Rabu (20/9/2023).
Pembangunan stadion utama PON XXI di Sumut memiliki nilai kontrak sebesar Rp587 miliar. Dengan kapasitas 25.000 penonton, pembangunan ditargetkan selesai kurang dari setahun.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin yang hadir dalam prosesi penandatangan kontrak berharap, stadion utama PON XXI 2024 tersebut selesai dibangun tepat waktu.
“Atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan masyarakat Sumut saya menyambut baik hal ini. Tentunya pembangunan ini sudah ditunggu-tunggu, diharapkan selesai tepat waktunya,” kata Hassanudin.
Dia menambahkan, persiapan PON 2024 secara menyeluruh sudah sesuai yang direncanakan, baik dari segi pendanaan APBD maupun APBN. Hassanudin juga menjamin kesiapan Pemprov Sumut untuk membantu jika terjadi kendala dalam proses pembangunan.
Baca Juga
“Saya lihat sudah on the track dari segi pendanaan APBD maupun APBN. Harapan kita semua berjalan sesuai rencana agar pelaksanaan nanti sukses,” ujarnya.
Dari sisi anggaran, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Syafril Tansier mengatakan pembangunan proyek stadion PON XXI menggunakan skema kontrak multiyears atau tahun jamak. Tahun ini, pihaknya menargetkan penyelesaian 40 persen dari nilai kontrak.
"Kalau ini memang tahun jamak. Ini sudah ada pasti anggarannya. Tahun ini kita targetkan 40 persen dari nilai kontrak,” katanya.
Ditambahkan Syafril, pihaknya pun akan merencanakan strategi percepatan mengingat tenggat waktu yang diberikan.
“Targetnya kita harus selesai sebelum even berlangsung. Tadi Pak Pj Gubernur jelas meyakinkan dan mendukung kegiatan ini. Kami tidak khawatir masalah itu pastinya kami pantau ya,” kata Syafril.
Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiyah meminta pelaksana pembangunan untuk menjaga mutu dan tertib administrasi. Essy juga berharap Pemprov Sumut menyiapkan manajemen pengelolaan stadion tersebut usai pelaksanaan PON 2024.
“Setelah digunakan kami berharap stadion ini benar-benar termanfaatkan dengan baik. Kami tidak ingin pascapenyelenggaraan PON stadion ini tidak digunakan,” kata Essy.
Stadion utama untuk perhelatan PON XXI di Sumut pada September 2024 mendatang didesain berkapasitas 25.000 penonton.
Rencananya, stadion utama yang berlokasi di kawasan Sport Centre Sumut tersebut akan digunakan untuk pertandingan sepak bola dan seremoni penutupan PON XXI.
Selain stadion utama, Pemprov Sumut juga membangun stadion madya atletik dan arena seni diri di kawasan yang sama, masing-masing berkapasitas 2.500 dan 1.000 penonton. Pembangunan kedua sarana olahraga ini telah dimulai sejak Maret lalu dan ditargetkan rampung Desember 2023.
PON XXI sendiri direncanakan akan mempertandingkan 35 cabang olahraga (cabor) di Sumut dan 31 cabor di Aceh.
Untuk penyelenggaraan di Sumut, PON XXI diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 4,1 triliun yang disiapkan dari APBD Sumut tahun jamak sejak 2019-2024. (K68)