Bisnis.com. PADANG - Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Koto Tabang mencatat terdapat 20 titik hotspot di wilayah Sumatra Barat pada hari Rabu (13/9) ini.
Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Koto Tabang Sugeng Nugroho mengatakan dari 20 hotspot potensi terjadinya kebakaran hutan dan penyebab kebakaran hutan di sebagian besar wilayah Sumbar di level rendah hingga sangat tinggi.
"Untuk level sangat tinggi itu berada pada wilayah Mentawai, Dharmasraya, dan Pesisir Selatan," katanya, Rabu (13/9/2023).
Dari pantauan hotspot itu, juga terlihat adanya kabut asap yang menyelimuti wilayah Sumbar akhir kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Jambi.
Sehingga untuk prediksi parameter PM10 dan PM2.5 diperkirakan berada pada kategori baik untuk sebagian besar wilayah Sumbar.
"Memang terlihat mulai berkabut lagi, setelah sempat turun hujan beberapa hari terakhir ini di sejumlah wilayah di Sumbar," ujarnya.
Baca Juga
Dia berharap agar kondisi udara tidak semakin buruk di wilayah Sumbar, mengingat cukup meningkatnya jumlah hotspot, kepada masyarakat diimbau jangan melakukan aktivitas yang bisa menyebabkan terjadi karhutla.
"Tadi ada level sangat tinggi. Artinya hati-hati untuk aktivitas yang mungkin bisa menyebabkan karhutla. Jika tidak, bila terjadi karhutla, maka dampaknya polusi udara," tegasnya.