Bisnis.com, PALEMBANG – Bertahun-tahun lamanya, petani di Desa Nanjungan, Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan, mengandalkan sawah tadah hujan milik mereka. Namun, permasalahan sering muncul saat hujan jarang turun sehingga menyebabkan kekeringan dan gagal panen.
Sesuai namanya, lahan sawah tadah hujan umumnya memiliki keterbatasan ketersediaan air dan mengandalkan air hujan sebagai sumber air. Lahan sawah tadah hujan sangat berisiko terkena kekeringan.
Karena kondisi tersebut, tidak heran pemanfaatan lahan tadah hujan di desa itu hanya bisa ditanami satu kali dalam setahun.
Keberadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), yang dibangun PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), untuk irigasi lahan pertanian di Desa Nanjungan itu telah mampu meningkatkan hasil panen petani.
Kepala Desa Nanjungan, Depi Satriani, mengatakan para petani di desanya kini bisa panen hingga tiga kali dalam setahun. Tak kurang dari 150 orang pada 8 kelompok tani memperoleh manfaat dari PLTS irigasi ini.
“Hasil pertanian meningkat dari sekali panen menjadi dua kali sampai tiga kali dalam setahun. Petani yang sebelumnya bergantung pada hujan sekarang sudah tidak lagi,” kata Depi belum lama ini.
Baca Juga
Pompa irigasi yang digunakan di Desa Nanjungan itu merupakan pompa jenis submersible yang memiliki kemampuan menyedot air yang mengandung lumpur. Kapasitas pengaliran pompa tersebut adalah 50 liter per detik dengan head mencapai 30 meter.
Pompa tersebut digerakkan oleh listrik yang dihasilkan dari 100 panel PV polycrystaline berkapasitas masing-masing 275 watt peak (Wp). Pompa menyedot air Sungai Lematang sejauh 1,4 km ke embung yang kemudian didistribusikan ke sawah warga.
Sejak beroperasi penuh pada Juni 2022, PLTS dengan kapasitas 27,5 kilowatt peak (kWp) itu telah menghidupkan pompa irigasi yang digunakan untuk mengairi seluas 83 hektare sawah.
Selain di Desa Nanjungan (Lahat), peningkatan produksi pertanian juga dialami oleh petani di Desa Karang Raja, Muara Enim, Sumatra Selatan.
Kepala Desa Karang Raja, Okta Vianty, mengatakan lahan yang dialiri sekitar 35 hektare. Sebanyak 121 petani memperoleh manfaat dari PLTS Irigasi Desa Karang Raja.
Berkat adanya PLTS untuk irigasi, para petani di Desa Karang Raja kini bisa panen dua hingga tiga kali dalam setahun. “Hasil tani berpotensi meningkat hingga 175 ton gabah kering giling (GKG) per tahun,” ungkapnya.
PLTS irigasi di Desa Karang Raja mulai dibangun pada 16 September 2021 dan mulai beroperasi pada 14 Februari 2023, terdiri dari 76 modul yang masing-masing berkapasitas 500 watt peak (Wp), total kapasitas PLTS mencapai 38 kilowatt peak (kWp).
Listrik yang dihasilkan PLTS mampu menghidupkan 2 unit pompa irigasi berkapasitas 20 liter per detik dengan head mencapai 35 meter. Pompa menyedot air sungai sejauh 1,29 km ke bak reservoir yang kemudian didistribusikan ke sawah warga.
Peresmian PLTS irigasi di Desa Karang Raja ini dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah, dan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Bukit Asam, Suherman, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kamis (17/8/2023).
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Bukit Asam, Suherman, menuturkan pembangunan PLTS irigasi merupakan upaya PTBA untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan, memberdayakan masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Sejalan dengan tujuan mulia (noble purpose) PTBA sebagai anggota Grup MIND ID, yaitu membangun peradaban, meningkatkan kesejahteraan, dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.
“PLTS irigasi tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendorong pertanian yang lebih ramah lingkungan sehingga mampu mengurangi emisi karbon. Dari sisi perekonomian, program ini memberikan dampak bagi 121 petani,” kata Suherman.
Pada kesempatan yang sama, Plt. Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffah menyampaikan apresiasi kepada PTBA. Ia berharap PTBA dapat terus berkontribusi untuk pembangunan berkelanjutan.
“Saya mengapresiasi penuh PTBA yang sudah menghadirkan dan mempelopori ini di Kabupaten Muara Enim. Saya sangat bangga, sangat senang, mudah-mudahan PTBA melanjutkan di tempat lain. Kami akan mendukung, masyarakat pun mendukung,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar masyarakat turut menjaga dan merawat PLTS irigasi ini supaya manfaatnya dapat terus dirasakan. “Para petani saudara-saudaraku sekalian, saya sangat memahami betapa sulitnya ketika kita bergantung pada sumber daya air. Saya sangat berharap PLTS ini dijaga betul, kita harus merawatnya sehingga betul-betul berkelanjutan,” ucapnya.
Program PLTS irigasi dijalankan PTBA untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin 7 yakni menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua. Selain itu, SDGs poin 8, yaitu menciptakan pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sebagai informasi, PTBA telah membangun PLTS irigasi di enam titik, yakni Talawi Mudik (Sawahlunto, Sumatra Barat), Trimulyo (Pesawaran, Lampung), Tanjung Raja dan Karang Raja (Muara Enim, Sumatra Selatan), Nanjungan (Lahat, Sumatra Selatan), dan Rejosari Mataram (Lampung Tengah, Lampung). Total kapasitas terpasang 6 PLTS irigasi ini mencapai 192 kWp.