Bisnis.com, PEKANBARU -- PT Pegadaian Kantor Wilayah Pekanbaru mencatat sampai akhir Juni 2023 lalu, nilai penyaluran pinjaman gadai konvensional di daerah itu mengalami kenaikan 10,32 persen bila dibandingkan periode sama tahun lalu.
Pimpinan Wilayah Pegadaian Pekanbaru Maryono memaparkan data perusahaan mencatat nilai outstanding loan sampai akhir Juni 2023 adalah Rp1,53 triliun.
"Dari data kami penyaluran pinjaman gadai konvensional di akhir Juni 2023 sudah di angka Rp1,53 triliun, atau naik Rp143,81 miliar dari Juni 2022 yang nilainya Rp1,39 triliun," ujarnya Senin (8/8/2023).
Kemudian untuk kinerja pinjaman gadai syariah atau Rahn, perseroan mencatat di Juni 2023 lalu mencapai Rp333,87 miliar atau naik 17,26 persen dibandingkan Juni 2022 yang nilainya Rp284,73 miliar.
Sehingga dibandingkan periode sama tahun lalu, kinerja penyaluran pinjaman gadai syariah atau Rahn di Pegadaian Kanwil Pekanbaru tercatat meningkat senilai Rp49,14 miliar.
Di kesempatan terpisah, Direktur Managemen Risiko Legal dan Complience Pegadaian, Udin Salahudin mengatakan pihaknya telah membuktikan komitmen dalam mewujudkan inklusi keuangan dan mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.
"Lebih dari 85-90 persen dari total 13 juta nasabah Pegadaian merupakan UMKM, menjadikan pemberdayaan sektor ini sebagai fokus kami," ungkapnya.
Dia menyebutkan Pegadaian berupaya sejalan dengan visi dan misi pemerintah, terutama dalam meningkatkan produksi barang dalam negeri.
Untuk di Riau, Pegadaian tercatat sebagai pengguna aplikasi Padi UMKM, atau platform marketplace suplier yang digunakan Kementerian BUMN. Di Kanwil Pekanbaru hingga periode Juli 2023, aplikasi Padi telah mencatat transaksi pembelian produk UMKM oleh Pegadaian Pekanbaru senilai Rp4 miliar.
"Pegadaian juga turut aktif membantu pemberdayaan UMKM melalui program Gadepreneur. Program ini mencakup binaan, pelatihan, dan pengembangan UMKM dalam berbagai aspek, seperti kemasan produk dan pemasaran digital," pungkasnya.