Bisnis.com, PEKANBARU - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) alias jerubu, mulai terlihat di Kota Pekanbaru, Riau.
Fakhrurradzi, warga Pekanbaru mengatakan langit malam hari di ibu kota Provinsi Riau itu terlihat diselimuti kabut tipis, dan udara yang dihirup membuat dada terasa sesak.
"Tidak hanya malam ini, tapi sejak kemarin itu saya sudah melihat adanya kabut asap yang muncul, dan terasa sesak saat menghirup udara di luar rumah," ujarnya Rabu (2/8/2023).
Dari pantauan aplikasi Air Visual yang dikembangkan IQAir, aplikasi ini memantau kualitas udara secara realtime atau langsung, terlihat kondisi udara Kota Pekanbaru malam ini berstatus sedang, dengan angka partikel halus atau particulate matter (PM) 2,5 di angka 88.
Sebelumnya tim satgas gabungan terdiri dari TNI Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat peduli api saat ini terus bersiaga mencegah dan melakukan pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau. Hingga saat ini, karhutla sudah terjadi di 12 kabupaten/kota di provinsi Riau.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M. Edy Afrizal mengatakan sejak Januari hingga Agustus 2023, pihaknya mencatat sudah 990,59 lahan di provinsi Riau yang terbakar. Untuk luas daerah yang paling banyak terjadi Karhutla adalah Kabupaten Bengkalis dengan 363,48 hektare.
Baca Juga
"Kemudian di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) 154,10 hektare. Kemudian Kota Dumai 110,37 hektare, Kabupaten Pelalawan seluas 92,23 hektare," paparnya.
Selanjutnya Kabupaten Kampar 58,77 hektare, Indragiri Hilir (Inhil) 49 hektare, Indragiri Hulu 45,70 hektare, Siak 36,64 hektare, Pekanbaru 35,15 hektare, Rokan Hulu (Rohul) 26,40 hektare, Meranti 17,25 hektare, dan terendah Kuansing 2 hektare.
"Sementara itu, untuk total hotspot di Riau ada sebanyak 1.173 dan total fire spot ada 360 titik," sebutnya.
Terkait mulai meningkatnya Karhutla di Riau, pihaknya juga terus melakukan upaya pemadaman. Baik melalui satgas darat maupun satgas udara menggunakan helikopter water boombing.
Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya-upaya pencegahan. Yakni dengan melakukan deteksi dini baik melalui sosialisasi, patroli udara dan darat, serta pencegahan.
"Kami tetap memaksimalkan sarana prasarana baik SDM, peralatan yang semuanya itu kami kerahkan. Kami juga selalu berpesan kepada masyarakat, jangan membuka lahan dengan cara membakar," pungkasnya.