Bisnis.com, PELALAWAN--Asian Agri berpartisipasi dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau melalui program Desa Bebas Api (DBA), yang melibatkan komunitas desa untuk membuka lahan tanpa menggunakan api.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat, periode Januari-Maret 2023 telah terjadi karhutla seluas 131,44 hektare lahan terbakar.
DBA terbukti menjadi salah satu cara yang efektif dalam pencegahan kebakaran, karena dirancang dengan melibatkan masyarakat desa sebagai garda terdepan.
Group Manager PT Mitra Unggul Pusaka (MUP), unit bisnis Asian Agri, Viktor Victory Brahmana mengatakan hingga saat ini, terdapat 16 desa dengan luas sekitar 343.000 hektare yang tergabung pada program ini. Dari 16 desa tersebut, 9 desa terdapat di Riau.
"Karhutla tetap menjadi tantangan bagi industri kelapa sawit, terutama periode Juli hingga Oktober. Apalagi, tahun ini adanya bahaya El Nino," kata Victor saat menyampaikan sambutan pada acara Penghargaan dan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) DBA di Desa Penarikan Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, Senin (24/7/2023).
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Pelalawan Zulpan mengapresiasi program yang dilakukan Asian Agri sehingga sangat membantu Pemkab Pelalawan untuk meminimalkan terjadinya Karhutla.
"Kita berharap dari sekitar 80 perusahaan yang beroperasi di sini bisa melakukan apa yang dilakukan Asian Agri melalui program DBA untuk menghindari terjadinya Karhutla," kata Zulpan.
Pada acara Penghargaan dan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) DBA, Asian Agri memberikan penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp100 juta kepada desa yang berhasil mempertahankan wilayahnya dari bahaya api selama setahun. Kedua desa tersebut yakni, Desa Segati Kecamatan Langgam dan Desa Sungai Limau Kecamatan Ukui.
Selain itu, untuk menunjukkan keseriusan perusahaan terhadap komitmen pencegan karhutla, Asian Agri komitmen melakukan MoU DBA dengan beberapa desa di Kabupaten Pelalawan.
Di dalam DBA, Asian Agri juga membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA). Ketua MPA Desa Bagan Limau, Zulkarnaen mengungkapkan timnya terdiri dari 12 orang yang bekerja sebagai mitra Polhut, dengan sukarela dalam menjaga dan mencegah terjadinya karhutla di wilayahnya.
"Awalnya memberikan sosialisasi ke masyarakat terkait pembakaran lahan yang bisa membuat kerugian, secara berangsur masyarakat bisa mengerti, dan setelah adanya program DBA, karhutla sudah berkurang sejak tahun 2000, dan sekarang sudah zero karhutla," jelas Zulkarnaen.