Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten OKI Yakin Capai Target Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) yakin dapat mengejar target penurunan stunting 14 persen di tahun 2024. 
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) yakin dapat mengejar target penurunan stunting 14 persen di tahun 2024. 
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) yakin dapat mengejar target penurunan stunting 14 persen di tahun 2024. 

Bisnis.com, PALEMBANG – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) yakin dapat mengejar target penurunan stunting 14 persen di tahun 2024. 

Sekretaris Daerah OKI Asmar Wijaya mengakui optimisme itu dimiliki lantaran keberhasilan OKI dalam penurunan stunting secara signifikan pada tahun 2022 lalu, yaitu dari 32,2 persen menjadi 15,1 persen. 

Angka itu juga, kata Asmar, menjadikan OKI sebagai kabupaten terbaik pertama di Sumsel dalam penurunan stunting.  

"Pencapaian terbaik ini bisa diraih dikarenakan TIM Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten OKI berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 17,1 persen. Hal ini jadi motivasi kita semua untuk terus mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas kinerja kita sebagai tim percepatan penurunan stunting,” ungkapnya, Rabu (12/7/2023). 

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten OKI Lubis menyampaikan, audit kasus stunting bukanlah audit biasa seperti audit akuntabilitas. Tetapi juga berbeda dengan audit maternal perinatal. 

Audit kasus stunting ini terkait dengan medical record atau data yang sifatnya individu dan tidak melupakan kerahasiaan yang menjadi pokok paling penting. 

"Kita membutuhkan penapisan kasus-kasus yang sulit jadi disinilah kaitannya dengan audit stunting. Kalau ada kasus stunting di adjust sebagai stunting ternyata ada underline problem, underline disease dan ada penyakit yang ada di balik stunting. Yaitu kelainan otak, kelainan ginjal atau jantung,” beber Lubis. 

Dia menambahkan, ada empat tahapan dalam audit kasus stunting di OKI. Pertama yaitu pembentukan tim audit kasus stunting. Kedua, pelaksanakaan audit dan manajemen pendampingan dengan mengidentifikasi dan seleksi kasus kelompok sasaran dan kajian serta rencana tindak lanjut. 

Ketiga, diseminasi audit kasus stunting secara reguler, keempat memberikan respon atau tindak lanjut rekomendasi. 

Lalu untuk audit stunting sesi II difokuskan pada kajian atau temuan kasus dengan memberikan pemahaman terhadap pencegahan dan penanganan stunting. 

"Semoga dengan adanya tim audit kasus stunting di tingkat kabupaten ini dapat mendukung percepatan penurunan stunting di OKI,” lanjutnya. 

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan Mediheryanto mengakui kinerja yang telah dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting di Kabupaten OKI patut diapresiasi. 

"Mengatasi stunting tidak boleh setengah-setengah. Terlebih di daerah memiliki otoritas untuk melakukan upaya percepatan dalam penurunan stunting. OKI sudah melakukan tugas dengan baik, saat ini pertahankan bila perlu dilakukan peningkatan capaian untuk kedepannya,” imbuhnya.

Medi berharap, seluruh pihak tidak lenggah dengan capaian prestasi ini dan tetap fokus untuk berkinerja dengan baik.

"Teorinya maupun teknisnya, Kabupaten OKI sudah on the right track. Hanya saya tekankan, kepada kawan-kawan dari dari kabupaten OKI bisa mengadopsi hal baik lain di daerah lain ataupun sebaliknya,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper