Bisnis.com, PEKANBARU -- Bank Indonesia (BI) terus mendorong pengembangan ekosistem keuangan syariah di Indonesia, termasuk Provinsi Riau. Salah satunya melalui program Riau Sharia Week 2023 dan rangkaian kegiatan itu dilengkapi dengan agenda bisnis matching.
Kepala Perwakilan BI Riau Muhamad Nur menjelaskan pada agenda bisnis matching tersebut, pihaknya membantu menjembatani pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk mendapatkan pembiayaan dari bank-bank syariah.
"Agenda bisnis matching ini sudah berjalan dan melibatkan 54 UMKM dengan bank syariah di Provinsi Riau yakni Bank Riau Kepri Syariah dan Bank Syariah Indonesia. Nilai kerja sama pembiayaan yang diterima para UMKM tersebut mencapai hampir Rp1,2 miliar. Hal ini tentu sangat signifikan dalam mendorong ekspansi usaha UMKM yang ada di Riau," ungkapnya Minggu (9/7/2023).
M. Nur menyebutkan selain bisnis matching, Riau Sharia Week telah melibatkan berbagai pihak terkait dalam pengembangan ekosistem keuangan syariah, diantaranya Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS), Badan Wakaf Indonesia (BWI), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Forum Komunikasi Pimpinan Pesantren, Pemerintah Provinsi Riau, dan pegiat ekonomi syariah.
Tidak hanya itu, dorongan pengembangan ekonomi syariah di Riau juga direalisasikan melalui Sharia Fair, dalam bentuk kegiatan pameran di salah satu mal di Pekanbaru dan melibatkan sebanyak 20 UMKM terpilih dan telah lolos kurasi. Menurutnya Sharia Fair dalam festival ini merupakan ajang untuk memamerkan produk UMKM syariah, termasuk makanan halal, fashion, dan lainnya.
Salah satu peserta Sharia Fair yaitu Raudhah Ziyan Suarni, pemilik UKM Ummi asal Kuok, Kabupaten Kampar, Riau dengan produk andalannya Karupuok Lomang khas Kuok Kampar. Raudhah mengatakan usahanya telah beroperasi selama 13 tahun dan inilah pertama kalinya mengikuti pameran di pusat belanja di Pekanbaru.
"Biasanya saya ikut pameran dari pemda Kampar seperti di Bangkinang dan di Pekanbaru. Kali ini saya diikut sertakan dalam kegiatan Sharia Fair dan Riau Sharia Week. Salah satu alasannya adalah karena UKM Ummi lolos 10 besar tahapan seleksi dan kurasi oleh Bank Indonesia Riau," ungkapnya.
Raudhah menyebut produk kerupuk lomang ini diminati masyarakat Riau, dengan rerata penjualan setiap bulan sebanyak 400-500 pcs. Namun, pada momen tertentu dia menerima pesanan hingga 300 pcs dalam sehari, khususnya dari pembeli untuk agenda atau event.
Sementara dari kegiatan yang pernah diikutinya, biasanya dalam sehari untuk acara dari pagi sampai sore, omzet yang bisa didapatkan mencapai Rp2 juta dalam sehari.
"Adanya kegiatan pameran seperti ini sangat membantu UMKM seperti saya, karena itu harapannya agar dukungan Bank Indonesia, pemerintah daerah dan instansi terkait akan terus berlanjut sehingga ikut mendorong berkembangnya UMKM-UMKM lain," pungkasnya.