Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ulima Nitra Siapkan Capex Rp159,9 Miliar

PT Ulima Nitra Tbk. (UNIQ) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp159,9 miliar untuk mendukung kegiatan bisnis pada tahun ini.
Direktur Ulima Nitra Ulung Wijaya (dari kiri), Direktur Utama Ulima Nitra Burhan Tjokro, dan Komisaris Independen Ulima Nitra Supandi Widi Siswanto usai public expose di Palembang, Jumat (30/6/2023). Bisnis/Herdiyan
Direktur Ulima Nitra Ulung Wijaya (dari kiri), Direktur Utama Ulima Nitra Burhan Tjokro, dan Komisaris Independen Ulima Nitra Supandi Widi Siswanto usai public expose di Palembang, Jumat (30/6/2023). Bisnis/Herdiyan

Bisnis.com, PALEMBANG – PT Ulima Nitra Tbk. (UNIQ) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp159,9 miliar untuk mendukung kegiatan bisnis pada tahun ini.

Direktur Ulima Nitra Ulung Wijaya menuturkan sekitar 96 persen dari total capex itu akan digunakan untuk pembelian alat baru emiten yang bergerak di bidang kontraktor dan sewa-menyewa peralatan pertambangan itu.

“Pembelian unit baru itu guna meningkatkan pencapaian produksi,” ujarnya di Palembang, Jumat (30/6/2023).

Pada tahun ini, ujar Ulung, Ulima Nitra berhasil mengantongi dua kontrak baru, yakni di Muara Enim, Sumatra Selatan dan Jambi. Kontrak yang didapat tersebut merupakan lanjutan dari lima kontrak yang telah dicanangkan tahun 2022.

Dengan adanya kontrak tersebut, kinerja keuangan optimistis bertumbuh. “Tahun lalu, perseroan berhasil mendapatkan kontrak dari PT Budi Gema Gempita, kemudian kerja sama dengan PT Citra Baya Raya, dan PT Kasih Karya Agung,” kata dia.

Dia mengungkapkan Ulima Nitra menargetkan pendapatan tumbuh 20 persen menjadi Rp508 miliar pada 2023 dari Rp424 miliar pada tahun lalu.

Sementara itu, laba bersih diproyeksikan tumbuh 30 persen dari Rp22,9 miliar menjadi Rp30 miliar pada tahun ini.

“Kami percaya dengan sisa waktu 6 bulan lagi, perusahaan dapat merealisasikan target yang telah dicanangkan,” tuturnya.

Sebagai informasi, Ulima Nitra memiliki tiga lini bisnis, yakni jasa tambang, jasa rental, dan jasa konstruksi. Lini bisnis jasa tambang terdiri dari pembersihan lahan, pengupasan lahan (top soil removal), overburden removal, dan pengangkutan.

Adapun lini bisnis jasa rental, seperti alat-alat berat, berbagai jenis truk, kendaraan ringan (light vehicle), dan generator set.

Sementara itu, jasa konstruksi meliputi wellsite construction services, pipeline access road, rig moving services, location reclamation services, dan mining contractor.

“Kontributor pendapatan terbesar berasal dari lini jasa tambang, yakni 70 persen. Sementara itu, jasa rental dan jasa konstruksi masing-masing 15 persen,” ungkapnya.

Dia menambahkan perseroan menyiapkan sejumlah strategi yang akan dilakukan tahun ini. Pertama, penyesuaian tarif produksi dan peningkatan volume produksi. Kedua, mendapatkan kontrak baru di wilayah Muara Enim (Sumsel) dan Jambi serta pembelian unit baru guna meningkatkan pencapaian produksi.

Ketiga, melakukan continuous improvement di seluruh divisi dan departemen serta meningkatkan program pengembangan sumber daya manusia. Keempat, melakukan efisiensi dan kontrol biaya di seluruh divisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdiyan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler